Pahlawanku
Pahlawanku............
pahlawanmu.............
pahlawan kita semua.............
Telah
silam waktu berlalu
Telah
lama penjajahan kita tinggalkan
Telah
kita hapuskan ROMUSA kerja paksa
Tuk
menyongsong satu masa kemerdekaan dunia
Jauh............
khayalku menitik kilas balik sejarah
Seakan
bola mata ini menyaksikan pengorbananmu
Gemuruh
tabuh kau drumkan MENGGELEGAR
Api
semangatpun kau sulutkan MEMBARA
Dengan
sepucuk bambu kau teriakkan “Indonesia Merdeka”
Selangkah
pasti kau lumuri bambu runcing dengan darah musuh
Tapi
tidak.....................
Mengapa
pahlawanku ada yang gugur
Wafat
sebelum menyaksikan sang merah putih berkibar
Mengapa
begitu cepat..... mengapa??
Sedih
membahana cair di sanubariku......
Batapa
mulia suri tauladan yang kau berikan
Dan
kini ....... tibalah saat kami, generasi penerusmu
Untuk
meneruskan tahta kedaulatan dan menjunjung tinggi panji-panjimu
Kami......
pemuda - pemudi Indonesia
Telah
mencicipi manisnya hasil perjuanganmu
Sudah
menikmati kebebasan sebuah kemerdekaan
Tanpa
sedikitpun merasakan kepahitan penindasan serta dahaga perbudakan
Takkanku
sia-siakan pengorbananmu wahai pahlawan
Namamu
terukir dengan tinta emas dalam sejarah peradaban Indonesia
Patok-patok
nisan makammu menembus semangat juang kami
Untuk
dapat bersemayam akhir disamping makammu “makam pahlawan”
%%%%%%%%%%%%%%%
Indonesia
Indonesia
itu bagaikan masa puber sang kakek tua
Tetapi
masih saja di timang oleh musuh besarnya dan Negara adi daya
Seakan
Hari-harinya diasuh oleh harapan kemilau
Menit-menitnya
diisi oleh mimpi indah
Seakan
asa perubahan, asa perkembangan telah berada di depan mata
Tetapi
Tahta
pemerintahan masih menjadi masalah utama
Perebutan,
perselisihan, kecemburuan bagai bumbu yg telah meresap menjadi kehidupan
Seakan
kemerdekaan adalah lorong-lorong masa lalu,
Semboyan
masa lalu dan hanya pikiran orang-orang kuno yang telah berlalu
Dan
pahlawan hanya sebuah gelar,
Hanyalah
materi ujian disekolahan dan hanyalah kenangan yang lelap termakan waktu
Sssttttt.................
Hari-hari
peringatan pun berubah menjadi hari-hari liburan
Yang
penuh dengan permainan dan sarat dengan rasa dan jiwa perjuangan
........................................................
%%%%%%%%%%%%%%%
Sejarah
Diam...............
Hei
anak muda jangan bicarakan Indonesia
Kalau
kamu belum tahu sejarahnya
Kata
siapa Indonesia itu kakek tua di masa puber
Aku
kakek tuanya memang, tapi kalau Indonesia yang dibilang kakek tua aku gak
terima.....
Menangis,
merintih, tersedu-sedu indonesiaku.....
Aku
yang merasakan memperjuangkan Indonesia....
Tumpah
darah sudah biasa.... bahkan nyawapun di pertaruhkan....
Setiap
ada bayi-bayi yang lahir di tanah Indonesia
Tertanam
pula jiwa-jiwa pejuang
Tanpa
tersadar....
Lawan
gentar.....
(Indonesia
tanah air beta
Pusaka
abadi nan jaya
Indonesia
sejak dulu kala
Tetap
di puja-puja bangsa)
Indonesiaku
yang dulu dan sekarang tetap di puja-puja bangsanya
Kalau
ada yang menyerang kita, sebagai generasi muda yang membela
Karena
budaya-budaya dan kultur Indonesia harus kita jaga
Ingatlah
pada Jas Merah, jangan lupakan sejarah
Karena
kalau bukan kita yang menjaga sejarah siapa lagi??
Karena
kita sebagai generasi harapan bangsa.....
Dan
kalau kita tidak menjaga sejarah, maka Indonesia kita akan
hancur....................
(Indonesia
tanah air beta
Pusaka
abadi nan jaya
Indonesia
sejak dulu kala
Tetap
di puja-puja bangsa)
Disana
tempat lahir beta
Dibuai
dibesarkan bunda
Tempat
berlindung di hari tua
Sampai
akhir menutup mata..............
Disana
tempat lahir beta
Dibuai
dibesarkan bunda
Tempat
berlindung di hari tua
Sampai
akhir menutup mata...........................................
(Diapresiasikan dalam malam Podjok Bebas Buah Karya Anak Muda Untuk Pahlawan Bangsa di Kintamani Park, Ponorogo)
0 komentar :
Posting Komentar