Hai...
Bayang-Bayang Boneka.
Malam ini cerah,
berseri menyiratkan suka.
Tak yakin pikirku
menghabiskan malam bersama berdua.
Melintasi ruang
tanpa duka menyusuri jalanan tanpa dilema.
Perbincangan menempel
di atas bangku dan meja
Sepucuk pipet
menyedot air menghilangkan dahaga
Seketika pita
suara terbuka menghasilkan suara
Suara menyusun
kata-kata indah akrab dalam suasana sederhana.
Bukan kuda putih
sebagai tunggangan boneka dan aurora.
Bukan juga kuda
plana yang siap mengantar kemana saja.
Hanya tumpukan
plastik, besi dan bensin yang bertumpuk bekerja sama.
Menyusuri keramaian,
melewati kebisingan hingga sampai di jantung utama
Jantung reog
bergetar dengan percikan warna-warni bintang buatan
Tepat diatas
kepala; pecah, menyebar bak bunga mekar di atas awan.
Sahutan bintang
buatan bersenada dalam irama koor perkotaan
Ramai, ribut dan
berlang berbenturan menciptakan, kejaiban perputaran dentuman
Terpaan menatap
indah dunia diakhir penghujung masa.
Terpesona di
lirik waktu yang tak sabar berkenalan bersama.
Boneka, aurora...
sambutlah pergantian hari dengan senyum gembira.
Nikmatilah...
karena belum tentu masa depan akan sama seperti saat setahun bersama.
Boneka ku punya
satu tanya untukmu.
Maukah kau
menjadi teman setia bagiku?
Aurora ku punya
pertanyaan juga untukku.
Jika aku selalu
setia di sampingmu, mungkinkah kau meninggalkanku?
Kamis, 01 Januari 2015. Pukul: 20.10 WIB
*Sumber Foto: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/26/Aurora_Borealis_and_Australis_Poster.jpg/400px-Aurora_Borealis_and_Australis_Poster.jpg
0 komentar :
Posting Komentar