Ku tak berani
berbicara tentang cinta, sebab cinta tidak pernah bersuara dengan kata
Ku terkadang tak
berani mengambil sikap, karena aku tak mengerti apa sebenarnya merana.
Sampai saat ini,
sampai saat tinta saja tak berubah warna, Sampai ketika awan juga tidak berubah
rupa
Aku masih terus
bertanya-tanya sampai kapan keyakinan benar-benar ada,menghentikan segala
keraguan yang pernah ada
Tak tau kapan,
apakah sampai mentari berubah wajah. Atau sampai hujan air berubah emas. Aku tersenyum
dengan segala kemungkinan yang mengada-ada
Ada rasa tak
biasa tapi ku usahakan menjadi hal biasa.
Ada rasa aneh,
berbalut canggung yang merana mengelana
Tak penting siapa
dan bagaimana, tapi itulah pertanyaan yang liar berkelana
Tak mengerti
kapan semua drama akan berakhir dari semua kata fana
Ku berharap
rembulan bersedia bercerita jika telah tiba masanya.
Matahari berkenan
berbincang jika telah lengkap dan sempurna sinarnya
Bahwa kebingungan,
keresahan, ketakutan, keragu-raguan ini tidak akan lama
Setangkai bunga
sebagai tanda sempurna sebuah rasa.
Asrama Haji Sukolilo Surabaya, 12 Februari 2015. 01.23 WIB
Sumber Foto:http://i.ytimg.com/vi/56Sx2I1SRfA/hqdefault.jpg
0 komentar :
Posting Komentar