Iklan Multipleks Baru

KETELADANAN KYAI DAN GURU

"Bondo bahu pikir lek perlu sak nyawane pisan. [KH. Ahmad Sahal]

WAJAH PENDIDIKAN PESANTREN

"Prioritas pendidikan pesantren adalah menciptakan mentalitas santri dan santriwati yang berkarakter kokoh. Dasarnya adalah iman, falsafah hidup dan nilai-nilai kepesantrenan. "

PENGALAMAN UNIK DAN LUCU

"Pekerjaan itu kalau dicari banyak, kalau dikerjakan berkurang, kalau hanya difikirkan tidak akan habis. [KH. Imam Zarkasyi] "

GAGASAN KEMAJUAN UMAT

"Tidak ada kemenangan kecuali dengan kekuatan, dan tidak ada kekuatan kecuali dengan persatuan, da ntidak ada persatuan kecuali dengan keutamaan (yang dijunjung tinggi) dan tidak ada keutamaan kecuali dengan al-Qur'an dan al-Hadits (agama) dan tidak ada agama kecuali dengan dakwah serta tabligh. [KH. Zainuddin Fananie dalam kitab Senjata Penganjur] "

FALSAFAH DAN MOTTO PESANTREN

"Tak lekang karena panas dan tak lapuk karena hujan. [Trimurti] "

NASEHAT, KEBIJAKSANAAN DAN REFLEKSI

"Hikmah ialah barang yang hilang milik orang yang beriman. Di mana saja ia menemukannya, maka ambillah. (HR at-Tirmidzi). "

BERARTI DAN BERKESAN

"Pondok perlu dibantu, dibela dan diperjuangkan. (KH. Abdullah Syukri Zarkasyi). "

Wednesday, October 21, 2020

Guruku Mengajarkan Literasi Santri


Layaknya guru, tidak ada yang mampu dikomentari muridnya selain ta’zim dan menyimak setiap untaian kata-katanya, sebab tidak keluar darinya kecuali baik, yang dilakukannya juga baik, yang diajarkannya juga baik, yang ditanamkannya juga baik, selalu kebaikan yang diberikan bak hujan deras, muridpun harus sigap mempersiapkan wadah besar dalam akal dan hatinya untuk menanmpung guyurannya.

 

Ku ikuti jejak guruku ini, sejak beliau menjadi santri hingga kini. Waktu itu, beliau duduk di kelas 5 KMI RH sedangkan aku duduk di kelas 3 KMI di pesantren yang sama. Terpaut 2 kelas dari tingkatan akademik. Tidak begitu kenal dengannya selain beliau sosok sederhana, sosok yang selalu tampil apa adanya, tidak begitu menarik dari penampilan, tapi selalu disenangi teman-temannya, tidak selalu ke kantin, tapi selalu datang ‘to’am’ ke hadapannya, dan puncak banjir rizkinya, ketika masa ujian tiba, mendadak menjadi guru bagi teman-temannya, layaknya syaikh yang menguasai segudang ilmu, selalu dikhususkan dan sangat tinggi derajatnya, tidak pernah kekurangan apalagi kelaparan, dengan rizki ilmunya dia menjadi terpilih diantara teman-temannya untuk mendapatkan beasiswa dikelas akhir KMI.  J

 

Sekedar memperkenalkan guruku yang hebat ini:

Beliau adalah Radinal Mukhtar Harahap, orang yang berpenampilan biasa, tapi memiliki ilmu di atas rata-rata orang biasa. Kalau tidak ditanya tidak akan banyak bicara. Hari-harinya banyak dihabiskan berduduk ria menatap layar monitor kesayangannya, begitulah tentangnya sesimpel penampilannya. Jika ingin tahu beliau lebih mendalam, bisa cari tahu lewat medsosnya, dan cuitan-cuitannya. Heheheh… suka-suka, aja bah nulisnya. 

 

Oh ya ada satu rahasia yang belum pernah Aku bongkar dimana-mana tentang guruku ini. Tapi tolong jangan bilang sama siapa-sapa ya, janji ini antara aku dan pembaca saja ya, janji ya… “Baliau pantang melihat peluang dan ide segar, pasti jadi buku”  itulah dia bocorannya, ni kutuliskan list Sebagian buku dan karyanya, mohon maaf tidak bisa seluruhnya, terlalu banyak:

 

1. Menulis Itu Asyik lho! FIkrul Mustanir Surabaya, 2010

2. Peaceful Jihad For Teens, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2011

3. I love Study, QM-Publishing, Medan 2011

4. 5 Jiwa Pemberani, Indie Publishing, Depok, 2012

5. Hammasah, Litbang-Publishing, Medan 2013

6. Asyiknya liburan Santri, Litbang-Publishing, Medan 2014

7. Santri Menulsilah, Litbang-Publishing, Medan 2015

8. Cerita Sejuta Makna, Litbang-Publishing, Medan 2015

9. Kulihat Dalam Dirimu Tanda-Tanda Kebesaran Allah, Maniz for publishing, Medan 2016

10. Pedoman Penulisan Makalah dan Karya ilmiah sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ar-Raudlatul Hasanah,Medan 2017

.

.

Banyak lagi karya tulis beliau yang lain, bisa dilihat selebihnya di halaman:  v,vi,vii,viii pada karya ter-anyarnya berjudul: “Literasi Santri (Menggagas Budaya Baca-Tulis Islami)” terbit di Rawda Publishing, September 2020.

 

Begitu memegang buku ini, aku langsung bergegas membuka lembaran daftar isi, seketika terkunci 6 judul dari pandanganku, yaitu: 1). Andai Membaca Menjadi lifestyle.. p. 21,  2). Setelah membaca, menulislah… p. 27,  3). Lima Langkah Menulis Apapun… p.55, 4). Menulislah dengan Cinta…89, 5). Jangan berhenti (di) Menulis… p.95 dan terakhir 6). Impian Setiap Penulis… p.101. Membacanya sungguh membuatku bersenyum syukur.

 

Buku ini adalah buku maskotnya para penulis. Jika ingin mencari tips menulis, carilah disini. ingin mendapatkan contoh resensi, ulasan singkat, resume buku, di dalam buku hijau ini banyak contohnya. Beragam jenis tulisan seperti: pemikiran, ilmiah kontemporer sampai cerita motivasi menulispun ada disini. Pesan moralnya sungguh sangat luar biasa, sedikit ku kutip dari ininya halaman 22: “Jika kamu tidak bisa hafal dan paham, maka segudang buku yang kau kumpulkan tidak akan berguna. Apakah kamu membicarakan kebodohan pada suatu majelis sedangkan ilmumu tertinggal di rumah?” 

 

Petikan yang lainnya lagi pada halaman 103, “Sukses tidaknya sebuah tulisan adalah Ketika seorang penulis dapat membaca apa yang ada dipikiran orang lain. Menulis itu untuk dibaca. Menulis itu untuk membaca. Menulis itu untuk dibacakan kembali.”

 

Ku nikmati karya beliau dari waktu ke waktu, seperti merasakan sejuknya udara pagi, selalu ada embun baru di setiap harinya, begitu jugalah dengan karya-karya terbarunya, selalu ada saja ide segar yang siap menyapu kedunguan menjadi pengetahuan yang menyenangkan. 


Karena buku adalah pedoman, pembaca mesti mengenal siapa yang memberi pedoman, karena bila salah intruksi, bisa salah pemahaman, salah pemahaman bisa salah pengerjaan, salah pengerjaan terlalu jauh dari nilai yang ingin ditanamkan. Sedangkan nilai adalah kualitas diri agar tetap ternilai tanpa seri, tanpa bandingan.

.

Mmmmm… rasanya sudah cukup cuplikannya, paling kalau penasaran dengan orangnya, ini aku kirimkan photonya, kalau penasaran dengan suara dan pergerakannya,  bocorannya beliau banyak mengisi pelatihan, dan sudah diundang ke mana-mana, beliau orangnya cinta alam dan kasih sayang sesama manusia lah pokoknya…. Tapi ssssssttt…… Para pembaca, beliau agak ke si doel-doel-an, “ketinggalan zaman.” Masak penulis tersohor gini, belum eksis di youtube… Kan si si doel banget kan? Heheheehe…….  Semoga sang guru membaca tulisan ini sampai habis, sampai di tulisan hijau di atas, agak tebal sih memang, tapi lambang perdamaian ya guru. Heheheheeh  

.


Udahlah ya,… Kepanjangan nulis jadi semakin ngelantur nanti, Pokoknya beliau guru yang sering bermain dibelakang layar dan banyak kali karyanyalah pokoknya. Best for you teacher.

 

Ilustrasi sederhanaku tuk sang guru: “Pabila layar terkembang, gelap ruang penonton, merah layar tirai, putih cahaya ilmu yang akan diberikan.” Terima kasih guru 

Akhir kata, buku ini sungguh sangat luar biasa, sangat menginspirasi, membakar semangat diri, sungguh sangat rugi jika tidak dimiliki.

 

Kepada pembaca Selamat menikmati 

Sunday, October 4, 2020

Jika Melihatmu Rasul Pasti Mencintaimu

Jika Melihatmu Rasul Pasti Mencintaimu

***

لو رآك لأحبك

“Seandainya dia melihatmu, pasti dia mencintaimu!” (Ibn Mas’ud)




Untuk kesekian kalinya Aku mendapatkan buku-buku yang sangat luar biasa dari Ust. H. Qosim Nursheha Dzulhadi, Lc., M.Ud. Buku terakhir yang beliau hadiahkan berjudul: “Menulis Rindu Untuk Nabi” tebalnya 200 halaman, ditulis oleh beliau sendiri, diterbitkan oleh: Rawda Publishing, cetakan pertama, pada Agustus 2020.

 

Sesuai yang tertulis dalam cover belakang. Buku: “Menulis Rindu Untuk Nabi” adalah catatan tentang kerinduan Ust. Qosim kepada Sang Nabi Agung: Muhammad saw, isinya berbicara tentang multidimensi keagungan Sang Nabi: Mulai akhlaq, kepemimpinannya, orasinya, hingga keselamatan kedua orangtuanya di Akhirat ini.

 

Sebagai penikmat buku, Aku rasa tahapan membaca epilog dan kata pengantar adalah tahapan awal yang alhamdulillah telah kulalui, lanjut kubuka daftar isi untuk melihat semua judul yang tertera, terlihat ada 40 judul tulisan yang ada di dalam buku ini, 13 judulnya memicu andrenalin penasaranku untuk melahab judul-judul bahasan tersebut. Bergerak lebih cepat dari rasa lapar, seakan kaingintahuan ini menaiki kereta super cepat Arab Saudi, tidak banyak berhenti, hingga sampai pada halte tujuan, yaitu selesainya rasa penesaran tersebut.

 

Untuk coretan singkat kali ini, Aku mencoba untuk menceritakan pengalaman membaca pada judul: “Jika Melihatmu, Rasul Pasti Mencintaimu”, judul kedua dalam buku ini, benar-benar membuatku bertanya-tanya sebelum membacanya, Apa yang membuat Rasul mencintai umatnya jika beliau melihatnya? Apakah Rasul menghampiri umatnya meski mereka jarang bersalawat kepadanya? Begitu ikhlasnyakah beliau terhadapat umatnya? Atau apakah tips agar Rasul mencintai kita saat diberikan waktu untuk berjumpa nantinya? Berbagai pertanyaan berseliweran dibenakku sebelum judul ini kubaca.

 

Tahukah teman-teman apa poin berharga dari judul ini? (berikut beberapa petikan isi, dari buku yang sangat luar biasa ini)

·      Ibnu Masud adalah Sahabat Rasulullah selama 23 tahun. Jadi dia tahu betul apa yang disukai Rasulullah dan apa yang dibencinya. Dia juga tahu akhlak yang baik dari manusia, kelembutan sikapnya, kebaikan pergaulannya. Karena Rasulullah adalah baik, dan hanya cinta kepada yang baik-baik. Sehingga sangat wajar jika para sahabat berusaha meraih cinta Rasulullah.

·      Siapakah orang -orang yang paling dicintai Rasul?

“Orang paling aku cintai dari kalian dan yang paling dekat tempat duduknya denganku nanti di hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. At-Tirmidzi).

·      Dalam satu Riwayat Rasulullah berkata kepada Asyaj ibn ‘Abd Qais: “Dalam dirimu ada dua perkara yang dicintai oleh Allah dan rasul-Nya.” Asyaj begitu sangat gembira, lalu bertanya: “Apakah itu, hai Rasulullah?” Rasulullah kemudian menjawab: Lemah Lembut dan kehati-hatian (HR. Muslim dan at-Tirmidzi).

·      Di lain kesempatan Rasulullah ditanya tentang hakikat kebaikan, (beliau menawab): “Kebaikan itu adalah akhlak yang baik”

·      Juga ketika Rasulullah ditanya tentang apa saja yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga, beliau menjawab: “Bertakwa kepada Allah dan akhlak yang baik” (HR. At-Tirmidzi).

·      Dalam Riwayat Imam at-Tirmidzi yang lain, Rasulullah saw bersabda:

“Orang Mukmin yang paling sempurna imannya adalah: yang paling baik akhlaknya dan membuat nyaman orang yang berada disekitarnya. Yaitu mereka yang: Menyatukan persaudaraan dan dipersatukan. Maka, tidak ada kebaikan bagi orang yang tak menyatukan dan tak disatukan hatinya.” (HR. At-Tirmidzi)

·      Dalam kitab al-Adab al-Mufrad Imam al-Bukhari meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: “Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat timbangannya di hari kiamat dari akhlak yang baik.”

·      Bahkan orang yang berakhlak baik itu, kata Rasulullah: “Sungguh, dengan keindahan akhlaknya, seseorang dapat mencapai derajat orang yang senantiasa qiyamul-lail dan puasa sunnah di siang hari.” (HR. Ahmad dan al-Hakim)

·      Dalam sekali waktu ibunda kita, Ummu Salamah bertanya kepada Rasulullah: “Hai Rasulullah, ada seorang wanita yang ketika hidup di dunia punya dua suami (menikah dua kali). Lalu, mereka meninggal dan semua masuk surga, perempuan tadi jadi milik siapa?” Apa jawaban Rasulullah? Untuk yang lebih tinggi? Untuk yang lebih banyak puasa? Atau untuk yang ilmunya lebih luas? Ternyata tidak. Rasulullah menjawab: “Untuk yang akhlaknya lebih baik” Ummu salamah terkejut. Ketika menyaksikan hal itu, Rasulullahpun bersabda,: “Hai Ummu Salamah, sungguh akhlak yang baik itu meraup semua kebaikan dunia dan akhirat.”

·      Sahabatku, yang menjadikan kita dicintai Rasulullah adalah: Keindahan perangai kita, kemuliaan akhlak kita, dan bukan yang lainnya. Karena risalah puncak Rasulullah adalah ‘Menyempurnakan kemuliaan akhlak manusia.’Untuk itu, mari kita berusaha membersihkan lisan kita dari dusta, dari sumpah serapah, dari caci-maki, dari kata kasar, dan yang lainnya. Bukankah Allah mengajarkan tiga tingkatan teknik dakwah kepada kita, yaitu dengan cara: hikmah (bijaksana), mau’izah hasanah (nasihat yang baik), dan adu-argumen, bukan sentiment (QS. 16:125)

·      Dengan begitu semoga kita termasuk umat Nabi Muhammad yang dicintainya, dan kelak:

لو رآك لأحبك

“Seandainya dia melihatmu, pasti dia mencintaimu!” (Ibn Mas’ud)



Ingin rasanya menuliskan teks hadist dan pesan ini dengan tulisan arab sebagai mana yang tertulis dalam buku ini, akan tetapi rasaku tidak salah juga aku melewatkan teks arabnya, karena dengan demikian teman-teman akan penasaran dan rasa ingin memilikinya juga menggebu-gebu bukan? Hehehehe…. (semoga saja

 

Selanjutnya untuk memiliki buku tersebut dengan dibubuhi tanda tangan penulisnya, teman-teman bisa menghubungi penulis langsung: Ust. Qosim Nursehaha, melalui akun instagram beliau @qosimnursheha_dzulhadi, karena buku ini dihadiahkan untukku, maka kurang tahu tentang harga. J Betapa bersyukurnya Aku, alhamdulillah...., kepada al-Ustadz, terima kasih atas hadiah bukunya semoga menjadi pahala jariah untuk Antum dan keluarga, aamiin. J


Selanjutnya selamat membaca teman-teman… 


Selain itu beliau juga memiliki buku baru yang masih diterbitkan di tahun yang sama, hanya berbeda bulan, yaitu terbit di bulan Juni 2020, dengan Judul: “Fiqih Peradaban (Upaya Membangun Kembali Peradaban Islam).” Jika teman-teman ingin saya mereviewnya bolehlah tinggalkan komen di kolom komentar, terima kasih.


Contact Me:

FB: @irwanharyonos

IG: @irwanharyonos

Twitter: @irwanharyonos

Linkedin: @irwanharyonos


Dalam Feed

Dalam Artikel Baru

Display


*PENGALAMAN NYANTRI: Menikmati Setiap Detik Proses Kelak Menjadi Pengalaman Beresensi