Iklan Multipleks Baru

Sunday, February 14, 2021

Beda Mau dan Tidak Mau

 


Apapun yang kamu inginkan, cita-citakan, jika kamu mau, pasti bisa. Jika kamu mau pasti mudah, jika kamu mau pasti akan terbentuk polanya, jika kamu mau pasti akan muncul pintu keluarnya, pertanyaannya hanya satu, apakah kamu mau? Jika yakin kamu mau, maka jalannya akan kamu temukan dengan sendirinya.

 

Jangan pernah kenyang dengan sekali suapan roti, kenyanglah jika semua orang kelaparan di sekitarmu sudah makan dengan porsi cukup, jika belum, maka panjangkanlah laparmu.


Jika lapar perut mereka, nasilah jadi obatnya.

Jika lapar hati mereka agamalah pengisi kekosongannya.

Jika lapar akal pikiran mereka, ilmu pengetahuanlah konsumsinya.


Tinggal kamu pilih yang mana, kamu ingin menjadi penyedia nasi, penceramah agama, atau akademisi yang berdiskusi ilmu dan pengetahuan? Apapun itu, kamu lah yang berhak menentukannya, tapi jika Aku ditanya, maka saranku pilihlah ilmu pengetahuan, jadikan ia nomor satu.

 

"Sebab agama tanpa ilmu sesat, ilmu tanpa agama liar, hati tanpa agama dan ilmu gersang."


Maka untuk itu mulailah dari ilmu. Dari sana ajarkan adab dan akhlak, kemudian isi perutnya hingga terisi rongga kosong lambungnya, lalu kemudian ajarkan agama.


Semoga dia, kamu, kita semua mendapatkan hidayah dan rahmat Allah swt. Aamiin ya Rabbal’alamiin.

 

Terakhir, "tidak mau" adalah kebalikan dari "mau".

"Tidak mau" tidak akan menghasilkan apa-apa sebab memang ia tidak mau.

"Tidak mau" juga tidak akan kemana-mana sebab ia juga tidak mau.

"Tidak mau" tidak akan menjadi siapa-siapa sebab dia sedang tidak mau.


Maka rugikah orang yang "tidak mau" padahal diberikan kesembatan berkali-kali.
Nah sekarang, jika kamu berkenan bantu aku menjawab ya.


Jika ada anak yang "tidak mau" nyantri di pondok berarti?

 

Sunday, February 14, 2021 


 

0 comments :

Post a Comment

Terima kasih telah mengunjungi dan berkomentar bijak di situs ini.

Dalam Feed

Dalam Artikel Baru

Display


*PENGALAMAN NYANTRI: Menikmati Setiap Detik Proses Kelak Menjadi Pengalaman Beresensi