Iklan Multipleks Baru

Saturday, February 7, 2015

Menapaki Awal Perjuangan Intelektual

Juma’t, 06 Februari 2015

Pelepasanan adalah tradisi pondok setiap kali ada keberangkatan romobongan. Salah satunya rombongan PKU yang dipimpin langsung dengan Dr. Hamid Fahmi Zarkasyi. Dalam pesannya beliau mengatakan: “Jangan mudah-mudah emosi ketika persentasi, sebab  jika tidak emosi logika akan kuat;  sedang jika tidak ia akan menjadi ngadat/terhenti. Ketika persentasi, pembicara harus menyesuaikan dengan keadaan audiens jika audiensnya anak-anak bagaimana, jika anak pondok bagimana, jika menghadapi orang luar bagaimana. Dengan pesan itu kami mengetahui kapan sekedar hikayah bisa menjadi lebih bermakna, dan kapan isu pemikiran menjadi isu pembicaraan yang menarik dan kapan juga   Dilanjutkan 2 pesan penting dari Dr. Dihyatun Masyqon: “Pertama. Harus meluruskan niat. Kedua. Anggap semua yang akan terjadi nanti adalah sebuah perjuangan.” Dan sebagai penutup. Ust. Khoriul Umam.menambahkan bahwa “saat ini adalah titik puncak kedekatan antar antum akan benar-benar terjalin, jika dulu hanya sekedar dekat saat seperti ini akan menjadi lebih dekat” dan terkhir beliau menambahkan dalam hal teknis seperti: keharusan moderator adalah dari rombongan kita. Dengan tujuan kitalah nanti yang akan menguasai panggung. Begitulah nasehat awal keberangkatan. Dari 3 fungsionaris aktif pascasarjana Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor .Jum’at, 06/02.

Makan malam kami adalah makanan yang sederhana. Sebuah warung pinggir jalan “Pecel Lele “Putri Pertama” Jl. Raya No. 159 Kd. Mulyo Nganjuk. Tlp. 0358-551022” memberikan menu biasa yang cukup nikmat di lidah. Nasi putih, daging bebek goreng dan ayam goreng diletakkan di atas piring bata tradisionil yang di penuhi sambal ulek, dan 3 potong timun seger, tak lupa pula apapun makanannya minumnya tetap es jeruk. Namun disini bukan makanannya yang jadi inti tapi keserasian makanannya itu yang unik. Intruksi Bana (Koordinator rombongan) “ust. Kita makannya harus muttafaq tidak boleh ada ikhtilaf” hehehe... nampaknya perkara qoth’i dan tsubut bakal bertambah nie.

Perjalanan kami hari ini cukup panjang. Berangkat dari jam 15.30WIB. sampai ke tujuan tepat pukul 00.08WIB. perjalanan sekitar 8 ½ jam lebih. Bercerita tentang perjalanan tadi selaku penikmat jalanan yang di dalam bus, kami hanya mampu menyaksikan suasanan lalu lintas yang terkadang macet, awan mendung, di beberapa tempat turun hujan. Hingga awan gelap menguasai langit; matahari hilang terbitlah rembulan. Perjalanan panjang yang cukup mengasikkan. Dan Alhamdulillah kami semua saat ini telah sampai di tujuan.

Hikmah perjalan hari ini: “Kebersamaan akan semakin kental, ketika kita merasa sama sepenanggungan; senang kita gembira, sedih kita saling menghibur sesama”. “Amiin... Allahumma amin, Mudah-mudahan langkah perjalanan ini menjadi langkah awal kalian menjadi orang yang besar” mengutip pesan Dr. Dihyatun saat pembekalan.


0 comments :

Post a Comment

Terima kasih telah mengunjungi dan berkomentar bijak di situs ini.

Dalam Feed

Dalam Artikel Baru

Display


*PENGALAMAN NYANTRI: Menikmati Setiap Detik Proses Kelak Menjadi Pengalaman Beresensi