Taharrak Fa Inna Fil Harokati
Barokatun.
Alamiah alam adalah perubahan, alamiahnya perubahan itu adalah berubah, maka
jika ditanya apa sesuatu yang absolut di dunia ini? Selain Allah swt sang maha
pencipta, yang abadi adalah perubahan itu sendiri.
Maka perubahan yang dipicu oleh
pergerakan harus dipahami betul, bentuk dan arahnya. Harapannya dengan itu,
dapat menjadi bangsa yang supel akan perubahan dan akrab dengan penyesuaian, untuk
wajah yang lebih baik di masa depan.
Memperingati kesyukuran adalah
kebahagiaan yang tiada tara bagi civitas di dalam pondok, tidak terkecuali bagi
semua yang merasa memiliki pondok ini, namun perlu diingat kiranya jika nikmat
terus disyukuri maka akan diberi nikmat yang lebih lagi, sudah siapkah diri
dengan nikmat yang lebih besar? Jangan-jangan tidak siap, jangan-jangan tidak
kuat, jangan-jangan bisa berubah niat, jangan-jangan berubah ketulusan, berubah
orientasi pemikiran, berubah hal yang telah baik dari pakem sebelumnya. Na’uzubillah
tsumma Na’uzubillah.
Maka menurut penulis sendiri
untaian kata “Taharrak Fa Inna Fil Harokati Barokatun.” Kiranya hadir sebagai
jawaban bijak, syarat kental value kepesantrenan, memiliki nilai luhur yang mudah diterapkan
bagi mereka yang khusyu’.
Ibaratkan lari marathon peringatan
40 tahun ini adalah garis start yang telah dibuka. Maka sedetik disahkan ulang
tahun pondok; saat itu juga lari marathon sudah harus dimulai! Jangan
tertinggal dengan peserta lain, sebab kita mulai di garis start yang sama,
meski lambat pastikan tetap berlari. Meski berjarak pastikan terus bergerak.
Meski kebingungan, insafkanlah diri untuk terus rajin bertanya pada guru yang
mumpuni. Jangan malu bertanya karena itu nisyful ‘ilmu, dan jangan congkak tak
ingin bertanya, seolah mampu mengatasinya sendiri. Sadarlah di atas langit
masih ada langit, jangan merasa di atas langit, tidak ada manusia yang memiliki
sayap, sehingga bisa terbang bebas di langit, yang ada kaki, maka sadarlah kaki masih memijak Bumi. Bersikaplah
membumi, bukan melangit nan tinggi.
Sebelum akhir, kiranya penulis bertanya
kembali. SETELAH MEMPERINGATI 40 TAHUN KESYUKURAN, APALAGI?
Jawaban tuan-tuan, jawaban puan-puan adalah jawaban terbijak yang kiranya bisa
memberikan banyak perbubahan dan perbaikan bersama. Semoga... Aamiin... Waallahu
A’alam.