Iklan Multipleks Baru

KETELADANAN KYAI SANTRI

"Bondo bahu pikir lek perlu sak nyawane pisan. [KH. Ahmad Sahal]

WAJAH PENDIDIKAN PESANTREN

"Prioritas pendidikan pesantren adalah menciptakan mentalitas santri dan santriwati yang berkarakter kokoh. Dasarnya adalah iman, falsafah hidup dan nilai-nilai kepesantrenan. "

PENGALAMAN UNIK DAN LUCU

"Pekerjaan itu kalau dicari banyak, kalau dikerjakan berkurang, kalau hanya difikirkan tidak akan habis. [KH. Imam Zarkasyi] "

CATATAN PINGGIR

"Tidak ada kemenangan kecuali dengan kekuatan, dan tidak ada kekuatan kecuali dengan persatuan, da ntidak ada persatuan kecuali dengan keutamaan (yang dijunjung tinggi) dan tidak ada keutamaan kecuali dengan al-Qur'an dan al-Hadits (agama) dan tidak ada agama kecuali dengan dakwah serta tabligh. [KH. Zainuddin Fananie dalam kitab Senjata Penganjur] "

FALSAFAH DAN MOTTO PESANTREN

"Tak lekang karena panas dan tak lapuk karena hujan. [Trimurti] "

NASEHAT, KEBIJAKSANAAN DAN REFLEKSI

"Hikmah ialah barang yang hilang milik orang yang beriman. Di mana saja ia menemukannya, maka ambillah. (HR at-Tirmidzi). "

BERARTI DAN BERKESAN

"Pondok perlu dibantu, dibela dan diperjuangkan. (KH. Abdullah Syukri Zarkasyi). "

Sunday, September 27, 2020

Mindset Sadar Kaya Mardigu - Bossman Sontoloyo

 Review Buku Sadar Kaya Bossman Mardigu Wowiek Prasantyo

Oleh: Irwan Haryono Sirait

.



Awal mengenal pak Mardigu karena kebetulan melihat beliau di podcastsnya Om Deddy Corbuzier, disana beliau saya rasa berbeda, sangat unik, dan menarik. Kedua kalinya melihat shownya di youtubenya Pak. Helmy Yahya, kesan sederhana dari penampilan, luar biasa dalam retorika semakin tampak jelas, setelah itu saya mulai mengikuti beberapa akun sosial medianya mardigu, dan beberapa akun bisnis yang dia bangun dan kembangkan seperti santara, dinaran, dan beberapa anak-anak Bisnis yang pernah beliau ceritakan lewat youtube dan IGTVnya. Jadi pada intinya Bossman Sontoloyo ini mengundang rasa penasaran saya untuk lebih mengenalnya.


Pada kesempatan kali ini, dalam waktu 1 1/2 hari saya habiskan bukunya si Bos Sontoloyo ini dengan judul “Sadar Kaya” sebuah buku yang bahasa ulasannya sangat aktif dan aplikatif, menjadikan pembaca seketika menyukai dunia psikologi, apalagi yang bersangkutan dengan mindset dan alam bawah sadar. 


Agar tidak terlalu lama di pembukaan, maka saya hanya ingin menuliskan judul daftar isi dari buku ini dan poin penting yang saya dapatkan, semoga bisa menginspirasi teman-teman secara langsung dan jika ingin lebih menjiwai, membaca buku ini solusinya: Bahasanya ringan, seperti membaca “misykat” nya Gus. Hamid saya rasa. Unik, asyik, dibawa mengalir mengikuti alur cerita yang tanpa sadar menghanyutkan pembaca ke lembar akhir cerita.


Langsung ke pokok tulisan, buku yang memiliki 206 halaman ini, memiliki 34 Daftar isi, dengan pembahasan sangat singkat tergantung dengan judulnya, dan kerjaan saya disini hanya mengambil petikan-petikan dari setiap judul yang kiranya dapat menjadi quote atau inspirasi bagi yang kebetulan membutuhkan, langsung kita mulai Saja dari Daftar pertama ya:


  1. Prakata [p. iii]

“Baca buku ini dengan santai, kemudian ulangi lagi. Anggap saya ada di samping Anda, sebagai sahabat yang menemani Ada dan membagi rahasia kecil ini kepada Anda. Bacalah buku ini dengan hati. Tapi gunakan lebih dari satu hati: hati-hati. Banyak informasi dalam kehidupan ini, terutama dalam mencari kemakmuran, menjadi tidak akurat setelah Anda membaca buku ini.”


  1. Otak Sama, Nasib Beda? … [p. 1]

“Sekarang kita kembali lagi ke ‘prosperity consciousness’ kesadaran kemakmuran, IQ kaya, tulang kaya, balung sugih. Atau apapun itu. Bagi mind master atau sang pemilik otak, ini semacam software. Jadi 375 orang kaya memiliki software ini, sedangkan 3 miliar yang lain hanya memiliki hardware-nya, tetapi tidak memiliki software itu.”


  1. Millionaire Mindset [p. 5]

“Ubah mindsetmu terlebih dahulu”

“… Semua masalah yang kita alami, itu berasal dari diri sendiri, hal lain di luar diri sendiri hanyalah pelengkap.”


  1. Jangan Membatalkan Do’a … [p. 21]

“Yakinlah 100% bahwa semua do’amu pasti terkabul tanpa tapi, jangan batalkan do’amu dengan persepsimu sendiri, Allah swt maha kuasa untuk mengabulkan do’amu yang terucap maupun yang terlintas, maka Percaya dan yakinlah 100%”


  1. Lepaskan Beban yang Tak Perlu … [p. 36]

“Bagaimana membentuk keyakinan baru? Milikilah keyakinan yang sejalan dengan kemajuan.”


  1. Pertanyakan Keyakinan Anda … [p. 43]

“Jika keyakinan tidak diuji maka keyakinan-lah yang akan menguji Anda”


  1. Magnet Hidup … [p. 46]

“Anda adalah magnet hidup, dan pikiran Anda adalah motonya. Artinya, Anda akan menarik orang-orang, peluang-peluang dan keadaan yang serasi dengan pemikiran-pemikiran dominan Anda ke dalam kehidupan Anda. Intinya semua yang datang ke Anda adalah yang Anda tarik”


“Ubahlah cara pikirmu, maka hidupmu juga akan berubah, sebab apa yang kamu pikirkan itu yang akan terjadi”



  1. Ketidakmungkinan yang Disegerakan … [p. 48]

“otak dan tubuh kita adalah Hardware; cara kita berfikir adalah software; sistem keyakinannya adalah operating system dan aplikasi”



  1. Memahat Itu Butuh Waktu … [p. 51]

“Membangun pola pikir membutuhkan waktu panjang, berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, demi mengeluarkan semua bakat dan kebiasaan sukses yang terdapat jauh di dalam diri kita”


“Harus menerobos pemikiran terbatas, dan bersiap membayangkan kemungkinan yang tak terbatas”



  1. Pilih yang Ingin Anda Pikirkan … [p. 58]

“OTAK ANDA HANYA MEMPUNYAI CUKUP RUANG BAGI SATU PIKIRAN SETIAP KALINYA,  baik itu positif ataupun negatif. Anda dapat MENGGANTI sebuah pikiran negatif dengan sebuah pikiran positif, kapanpun Anda Mau.”


  1. Anda Diciptakan untuk sukses … [p. 63]

“Satu-satunya BATAS NYATA yang menjadi penghalang Anda untuk mencapainya adalah batasan-batasan yang ada dalam diri Anda. Batasan yang di dalam pikiran Anda. Hasil pikiran Anda sendiri. Padahal, masa Depan Anda sesungguhnya terbuka lebar, nyaris tak terbatas.”


  1. Pikiran Itu Mencipta … [p. 66]

“Akan lebih baik jika Anda mencoba menenangkan diri terlebih dahulu; beri getaran bahagia pada diri sendiri dulu; dan buat suasana hati damai terlebih dahulu.”


  1. Pahami Cara Kerja Otak Anda … [p. 70]

“Pahami cara kerja otakmu, dan bersiaplah membangun pola pikir yang baru”


  1. Persepsi adalah Biang Masalah … [p. 81]

“Apa yang kamu idamkan dan inginkan, akan mengunci dirinya untukmu, percaya itu akan terealisasi, maka itu akan terjadi”


  1. Melihat ke Dalam Diri … [p. 87]

“Kemana tujuan Anda dan bagaimana Anda mencapainya. Sesungguhnya tujuan Anda hanya dibatasi oleh imajinasi Anda, maka bebaskanlah pikiran Anda.”


  1. Dobrak Mitos … [p. 92]

“Ingat, ketika Anda berbicara dengan diri sendiri, otak Anda menerima kata-kata itu sebagai perintah. Your wish is a command!”


  1. Anda Patut Mendapat yang Terbaik … [p. 95]

“Sukses atau kaya adalah masalah perilaku atau attitude. Kaya Atau sukses adalah produk sampingan dari sebuah perilaku kaya.”


  1. Apa Itu Pikiran? … [p. 106]

“Jika Anda memiliki sofware kemakmuran, seberapa pun miskinnya Anda saat ini, seberapa pun terbatasnya sumber materi Anda, dalam waktu singkat Anda akan hidup berkecukupan.”


  1. Hardware Buatan Tuhan, Software Buatan Manusia … [p. 109]

“Software akan terpasang otomatis melewati apa yang kamu lakukan berulang-ulang, disadari atau tanpa disadari. Maka pasanglah software suksesmu setiap hari”


  1. Apa Saja Isi Alam Bawah Sadar Seseorang? … [p. 112]

“Pengorbanan itu juga adalah pilihan”


  1. Seberapa Laparkah Anda? … [p. 122]

“Ceburkan dirimu dalam lautan kesuksesan, dan bergeraklah agar kepalamu masih terus dipermukaan atau berenanglah menuju tepian agar kamu bisa terus bernapas”


“Jika lapar, carilah makanan halalmu, kamu sudah tahu bagaimana caranya! Jika bertanya lagi hanya akan menunjukkan betapa ragu-ragunya dirimu dalam hidupmu”


  1. Harga sebuah kesuksesan … [p. 130]

“Inilah harga sebuah keindahan, mas. Bukannya kehidupan pun begitu?”


“Kesuksesan memiliki harga yang harus dibayar”


“Harga sebuah keindahan terkadang cidera yang lumayan parah, tapi sembunyikanlah! Orang-orang tidak mesti tahu apa yang terjadi dibalik layar, cukup apa yang mereka lihat menjadi penilaiannya.”

  1. Pentingnya meraih kepercayaan Seseorang … [p. 140]

“Temanmu saat ini adalah pemimpin di masa depan”


“Berivestasilah pada teman saat ini, sebab kamu akan membutuhkannya jika kelak kamu bukanlah siapa-siapa.”


  1. Kompetensi Bawah Sadar … [p. 148]

“Siapa pun bisa memiliki kompetensi bawah sadar untuk mempermudah langkah masing-masing menuju sukses. Yang diperlukan hanya latihan.”


“Apa saja bisa dicapai dan dipelajari, yang diperlukan hanya latihan”


  1. Cari 20 Cara Meningkatkan Pendapatan … [p. 155]

“Otak pikiran sadar mulai mandek kehabisan data. lalu, Anda mulai menggali ke sisi dalam Anda, inward looking. Inilah sisi menarik karena perjalanan ke dalam diri sebenarnya menuju ketidakterhinggaan. Perjalanan pikiran menuju hati adalah perjalanan transendental.”


  1. Menggenggam Impian … [p. 166]

“Buat Fondasi impian kamu!”


“Jika kehidupan memukulmu keras, pukul kembali lebih keras, jika kamu jatuh tapi mantulmu lebih tinggi dari jatuhmu, itu namanya peningkatan.”


“Impian bisa mengubah fakta, Selama kamu percaya dan tidak menyerah”


  1. Percaya Dulu, Baru Anda Akan Melihat … [p. 172]

“Believe first, then you will see”

“Dalam prosperity consciousness, Anda harus percaya dulu, pasti Anda akan melihatnya”


“Setelah hati memilih, pikiran bekerja, semesta di luar kita akan menerima getaran vibrasi-nya.”


“Beri dulu, rawat dulu, pelihara dulu. give first, then you will get”


  1. Kekuatan Untuk Melepaskan … [p. 175]

“Jalanilah hidupmu sebagaimana yang kamu rencanakan, tanpa kamu sadari hidupmu akan bergeser perlahan-lahan ke arah cita-cita dan impianmu”


  1. Tentukan Tujuan yang Jelas … [p. 176]

“Alasan yang kuat, tujuan, dan arah adalah hal paling dasar setelah Anda mengatakan, ‘saya ingin menjadi sesuatu yang baru.’ Visi-misi Anda harus jelas dan terang. Visi adalah ‘big picture’ Anda. Misi adalah cacahan mencapainya.”


  1. Pengulangan Merupakan keunggulan … [p. 179]

“Fokus pada impian dan terus ulangi”


  1. Lakukan sekarang juga … [p. 183]

“Software pikiran itu hanya mengenal kalimat ‘sekarang’ atau ‘present tense’ jadi, kerjakan Apa pun sekarang, seakan Anda sudah memiliki.”


“Apa pun yang Anda percayai dan inginkan dalam pikiran, Anda ulangi berkali-kali bahwa Anda sudah di sana dan sudah memilikinya.”


“Sebagai catatan, kenalan dan teman nongkrong dua hal berbeda, saya mungkin punya ribuan kenalan, tetapi teman nongkrong sangat sedikit. Mungkin karena pada dasarnya saya introvert, saya harus mengizinkan diri saya dulu untuk menerima mereka menjadi sahabat dan teman nongkrong. Saya jelaskan lagi, teman-teman saya yang miliuner ini adalah teman nongkrong.”


“Install software baru tentang kemakmuran, (ini ilmu praktek bukan teori jadi harus dipraktekkan).”


“Yakin seyakin-yakinnya bahwa saya adalah mereka (miliuner), maka kamu akan menjadi seperti mereka, berpikir seperti mereka, bersikap seperti mereka, bercanda dan bergaul layaknya mereka bergaul”



  1. Kata-kata adalah Do’a … [p. 193]


Bahasa adalah susunan kata-kata.
Bicara adalah cara merangkai kata-kata.

Komunikasi adalah gabungan bicara verbal, intonasi, pemilihan kata-kata, gerak tubuh, mikroekspresi wajah dan pergerakan mata.

Orang sejahtera adalah mereka yang bisa menghidupi dirinya sendiri

Orang Sentosa adalah mereka yang mempu menghidupi dirinya plus keluarganya

Orang Makmur adalah Sentosa ditambah sudah memiliki tambahan aset produktif


Dalam Bahasa Cina kita kenal kata taipan untuk manusia superkaya.

Dalam Bahasa Inggris Amerika kita kenal istilah:

‘sugar baron’ (raja gula), ‘property mogul’ (raja properti), ‘tycoon’, ‘billionaire’, ‘big whaler’ (gamler), ‘big boy’ (market mover valas), dan banyak isitlah lagi yang memberikan arti spesifik akan simbol kekayaan, ‘The Titans’(CEO top), ‘Board Room’, ‘Chamber of commerce’, 

“Kata-kata tidak hanya merubah realita tapi juga merubah mindset manusia.”

“Kata-kata dan manusia adalah dua hal yang sama. Sama-sama harus dipilih katanya dan harus ditata ulang pola pikirnya.


  1. Penutup … [p. 201]

“Mengapa Anda membaca tulisan ini pun bukan hal yang tidak sengaja. Pasti ada yang menuntunnya. Percayalah, tidak ada yang tidak sengaja di dunia ini. Pahami setiap tulisan di sini. Biarkan ide-ide di sini mengubah pemikiran lama Anda, dan mengubahnya menjadi lebih baik.”


terkahir, izinkan saya untuk mengucapkan, “SELAMAT DATANG, ANDA YANG BARU”



  1. Tentang Penulis … [p. 204]

“Dia dikenal dengan banyak identitas dan brand diri, tapi saat pertama saya mengenal Bossman Sontoloyo ini, yaitu sebagai penulis dan bisnis man, jadi lebih lapang mengenalnya sebagai sosok ‘Die Hard Entrepeneur’(pengusaha yang tidak ada matinya). ”


Padahal niat awal ingin menuliskan poin penting buku ini hanya sedikit, ternyata sampai 1600-san kata juga ya, sampai di ujung tulisan lumayan banyak juga rupanya, tapi alhamdulillah sudah selesai review saya, pokoknya selamat membaca, semoga terhibur, dan terinspirasi. 


Tuesday, September 8, 2020

KU.ISIKATA



[Ku.Isi Kata]
.
Adalah tumpukan huruf yang berhamburan, disusun agar dapat menjadi kata. Bisa dibilang puisi, bisa dibilang campuran narasi, bisa dibilang ungkapan hati, apa saja bebas yang penting tidak keluar dari esensi yang memiliki arti bagi dirimu sendiri. (keterangan diambil dari akun IG resmi ku.isikata)


Ku.isikata adalah layanan isi audio bercerita tentang sajak apa saja, ringan pembahasannya, ringan pengetahuannya, tidak usah didengarkan terlalu menjiwai melebihi batas kemampuan kamu berimajinasi, sebab setiap karya setengahnya milik pembaca, pendengar atau fansnya setengahnya lagi milik sang pembuat karya itu sendiri, jadi nikmatilah sesuai sisi yang ingin kamu nikmati.


Dalam hal penyebarannya ku.isikata memiliki akun sosial media di IG dengan nama akun: @ku.isikata, dan kemudian memiliki blog di: kompasiana.com/kuisikata selain dari pada tulisan, ku.isikata telah merambah ke dunia podcast, selain narasinya yang tetap tertulis kini suaranya dapat didengarkan di 7 platform. Bisa dikunjungi di link di bawah ini:


  1. Anchor: https://anchor.fm/kuisikata
  2. Apple Podcast: https://podcasts.apple.com/id/podcast/ku-isikata/id1528877927
  3. Spotify: https://open.spotify.com/show/4NNYi8MWDT0jIl6DVOaCkq
  4. Radio Public: https://radiopublic.com/kuisikata-6vzg2X
  5. Pocket casts: https://pca.st/k2i94dy3 
  6. Breaker: https://www.breaker.audio/ku-dot-isikata 
  7. Overcast: https://overcast.fm/itunes1528877927/ku-isikata 


Alhamdulillah kini narasi ku.isikata, sudah menjadi layanan suara, radio yang berhasil muncul di 7 chanel udara: Anchor, apple podcast, spotify, radio public, pocket casts, breaker, overcast, dan sampai catatan ini dibuat, penulis masih menunggu podcast ini dapat muncul di dua chanel lagi: yaitu di google podcasts dan castbox, sehingga jika semuanya telah tersiar, maka akan bertotal 9 chanel.


Sebagai pemula, ku.isikata pasti menginginkan feedback, juga mengharapkan masukan, saran, motivasi serta kritik yang membangun. Maka jika teman-teman terhibur, silahkan berikan 5 bintang dan tinggalkan komentarmu di sana, silahkan kunjungi dan dengarkan ku.isikata di salah satu chanel di atas, bebas pilih dari chanel mana yang teman-teman suka dan mudah mendengarkannya. Balasan balik, ntah itu Bintang disetiap postingan, komentar dan share dari teman-teman adalah harapan terindah bagi penulis karya ku.isikata pastinya.


Akhir kata selamat menikmati sebuah karya, selamat menyelami dunia kata, sebab tanpa kata dunia hampa, tanpa kata dunia tak bisa berbicara, kata adalah suara dunia.

Friday, May 1, 2020

Upaya Mendekati Allah SWT

Jum’at, 01 Mei 2020
Medan, 08 Ramadhan 1441H



***
Upaya mendekati Allah SWT yang paling real adalah dengan cara mengikuti sunnah Rasulullah.
Para usatadz-ustadz dulu sering mengingatkan:  “Katakanlah jika kamu beriman kepada Allah SWT, maka ikutilah sunnah Rasulullah, maka Allah akan mencintaimu.” Sebab itu, upayamu sebenarnya bukan kabur, tapi telah jelas dan gamblang. Upayamu mendekatkan diri pada Allah SWT tidak pakai bingung, cukup datangi Allah SWT dengan hati tulus ikhlas memohon ampun, berdoa, berusaha sebagaimana usaha Rasulullah Muhammad Ibnu Abdillah dan bertawakkal total, maka seluruh dimensi hidupmu telah kamu upayakan mengarah dan mengikuti jalan  Allah SWT. Berharaplah agar Allah selalu ridho. Aamiin ya Rab.

Upaya selanjutnya yang dapat mendekatkanmu dengan Allah SWT adalah dengan ber-taqwa, lakukan seluruh perintah Allah SWT dan jauhi semua larangan Allah SWT. Bagaimana melakukan perintah-Nya? Pastinya dengan ilmu. Bagaimana menjauhi larangannya? pastinya juga dengan ilmu. 

Pandai-pandailah menimbang-nimbang sebab-akibat yang terjadi, sehingga menjadikanmu makhluk yang beriman kaffah. bukan Albert Enstein sendiri telah mengakui lewat kata-katanya: "Agama tanpa ilmu itu buta, ilmu tanpa agama itu lumpuh. agar tidak buta dan lumpuh maka ilmu dan agama (keimanan) harus bersinergi berbarengan, harus menyokong bersamaan. Sehingga hasilnya meninggalkan larangan itu sendiri menjadi ibadahmu di sisi Allah. 

Sebagai ilustrasi sederhana: Larangan menyakiti hati orang tua. Jika kamu memahaminya dengan ilmu, akan jelas dihadapanmu bahwa orangtuamu itu adalah Malaikat ciptaan Allah yang mewalikan penta'diban dan perawatan kehidupanmu di dunia, sejak lahir hingga tutup usia. Bukankah kamu memahami itu dengan ilmu?Maka menjauhi diri dari menyakiti hati orangtuamu itu sendiri merupakan ibadah terbaikmu tanpa kamu sadari, sebab kamu menjauhinya dengan ilmu. Merupakan salah satu bukti taqwa kepada Allah ‘azza wa jalla yang sebenarnya..

Dan terakhir Setelah bertaqwa kepada Allah SWT, rianglah dengan kata “ikhtiar” [Baca: Usaha tanpa kenal lelah]. Menjadi diri yang lebih baik, lebih kuat, lebih bekerja keras, lebih giat, lebih bersungguh-sungguh, bahkan lebih mati-matian hingga titik darah penghabisan itu jauh dicintai Allah SWT dari sekedar menunggu tanpa usaha maksimal. Setelah usahamu sampai pada titik terpuncak, tidak ada lagi yang lebih dicintai Allah SWT selain hanya “tawakal” [Baca: Pasrah seraya terus berdo’a dan memohon hanya kepada Allahu Ahad.] Sebagai bentuk bahwa khalifah itu sendiri sejatinya lemah. Mesti memiliki pijakan yang kuat, tempat kembali, tempat bersujud-berpasrah diri yaitu Alllah SWT yang maha kuasa, maha pengasih lagi maha penyanyang.

Akhir kata kepada Allah SWT hamba memohon ampunan dan hidayahmu ya Allah, ampunan seluruh kesalahan dan dosa-dosaku juga kesalahan dan dosa-dosa keluargaku, orang-orang yang kucintai dan kusayangi, serta untuk semua muslimin wal muslimat, mukminin wal mukminat. 

Bukakanlah pintu hidayahmu juga untuk kami, semoga Engkau mengembalilkan kami ke jalan yang lurus setelah sebelumnya kami tersesat, membimbing kami ke jalan yang benar, setelah sebelumnya kami terjerembab dalam Lubang kenistaan. Ridhoilah Kami mendapatkan Rahmat dan hidayah-Mu di Ramadhan kali ini ya Allah. Aamiin


***

Wednesday, April 29, 2020

Belajar Bukan BEBAN; Belajar Adalah KETAATAN

Rabu, 29 April 2020
Medan, 06 Ramadhan 1441H


***

Dalam sebuah ucapan sederhana Aku selalu terngiang dengan pesan Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, MA, Ed, M. Phil bahwa “Islam, Iman, Ihsan sebagai asas membangun peradaban”

Islam dalam arti kata kepasrahan pada agama kedamaian, percaya dengan haqqul yakin bahwa Allah swt adalah Tuhan semesta Alam, Muhammad Rasulullah, Al-Qur’an mu’jizat untuk seluruh umat manusia di dunia yang diturunakan Allah bagi umat akhir zaman, pada akhirnya akan menuntun kita pada satu titik keyakinan bahwa “Laa ilaaha Illallah Muhammadur Rasulullah” (Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad saw adalah utusan Allah.) 

Dengan memahami konsep Islam, perlahan iman akan tumbuh dengan sendirinya. Sebuah keniscayaan dalam hati untuk meyakini dan membenarkan bahwasannya Allah swt itu ada (wujud) dengan segala sifat-sifat dan kesempurnaanNya. Selanjutnya mengucapkannya lewat lisan, dan memanifestasikannya lewat perbuatan sehari-hari, seraya melaksanakan perintah Allah swt dan menjauhi larangan Allah swt.  

Adapun pada asas tertinggi, Ihsan menaikkan kita pada taraf cinta Allah karena Allah swt, dengan penuh ketulusan, sehingga segalanya dikerjakan seakan-akan kita bertemu mata dengan Allah swt, namun jika hal itu juga belum terasa, keyakinan bahwa Allah melihat kita adalah sebuah kepastian. 

Dengan demikian jika Islam, Iman dan Ihsan benar-benar dijalankan dalam konsep sesungguhnya, semua insan akan kembali pada fitrahnya, kembali menjadi umat yang beradab, kembali mejadi umat yang berakhlak sehingga lambat laun peradaban Islam akan kembali kepada masa kejayaan yang pernah tersimpan dalam catatan sejarah kedikjayaan Islam dan kaum muslimin di dunia.

Untuk memahami ucapan sederhana dokter hamid, untuk menerapkan tiga konsep asas peradaban diatas, aku merasa miskin pengetahuan. Ilmuku belum sampai, aku butuh tambahan nutrisi otak, aku harus belajar sebagai tambahan suplemen akalku, dalam usaha membolak-balikkan lembaran catatan, Aku terkesima membaca untaian kata Imam Al-Ghazali: “Menuntut Ilmu adalah takwa; menyampaikan Ilmu adalah ibadah; mengulang Ilmu adalah zikir; Mencari Ilmu adalah jihad

Pertanyaanku dalam hati, di bagian mana menuntut Ilmu itu merupakan kerugian? Dimanakah letak beban dari belajar jika belajar itu sendiri merupakan wujud taqwa! Bagaimana tidak beruntungnya hati ini jika menyampaikannya juga ternilai ibadah di sisi Allah! Bukan kepalang bahagianya ketika membaca ulang kaji ilmu yang di dapat itu seperti dzikir kepada Allah! dan Kurang syukur apalagi jika semangat mencari ilmu dan keistiqomahannya juga ternilai jihad di sisi Allah swt! Masya Allah, Tabarakallah, tidak henti-hentinya kecintaan Allah pada hambanya yang berilmu, hingga akhir hayatnyanya pun jika masih mecari ilmu ternilai sebagai matinya para syahid di Jalan Allah swt. Semoga kata-kata Imam Ghazali tersebut dikabulkan oleh Allah swt, sehingga menjadi tuntunan dan semangat baru bagi diri yang kosong ini, bersemangat mengisi kekosongan akal ini dengan ilmu.

“Ya Allah swt, ilhamkanlah kepadaku kecintaan, kesabaran, ketabahan menuntut ilmu hingga akhir hayat menjemputku, sebagaimana Engkau wahyukan kesabaran pada nabi Nuh dalam berdakwa selama 950 tahun, sebagaimana Engkau wahyukan keberanian dan keteguhan nabi Ibrahim melawan kezaliman pemerintahan raja Namrudz, sebagaimana Engkau wahyukan keyakinan dan ketetapan hati pada nabi Musa menghadapi ketakabburan Fir’aun, sebagaimana Engkau wahyukan keselamatan pada nabi Isa ketika umatnya mendurhakainya, dan sebagaimana Engkau bersihkan hati Rasul-Mu Muhammad saw sehingga tak ada dendam dalam hatinya, akan cercaan umatnya selama ini, tak ada marah atas ketidaktahuan mereka malah menambahkan rasa cintanya pada mereka. Bukankah mereka adalah Ulul Azmi-Mu ya Allah. Terimalah Amal baik nabi-nabi kami tersebut ya Allah dan perbaiki amal kami agar mendekati nabimu ya Allah.”

Bukankah hampir-hampir orang yang berilmu dan mengajarkan ilmunya di jalan Engkau itu derajatnya seperti mencapai derajat para Nabi dan Rasul-Mu?


Dalam sebuah Terjemahan hadist yang diriwayatkan oleh Tirmidzi no. 2322, Hadist Hasan. Rasulullah saw bersabda: “Ketahuilah, sesungguhnya dunia itu dilaknat dan dilaknat apa yang ada di dalamnya, kecuali dzikir kepada Allah dan ketaatan kepada-Nya, orang berilmu, dan orang yang mempelajari ilmu”

Tidak cukup rasanya jika tulisan ini di akhiri tanpa pesan kyai, sosok yang menjadi panutan, lambang lautan keilmuan, lambang ke wara’an, lambang sebuah keikhlasan, lambang dari kecintaannya pada dunia pendidikan. Berikut petikan pesan KH. Hasan Abdullah Sahal. (Wallahu yarham) “Campakkan kertas ijazahmu kalau hanya menjadi penyakit cari kerja! Banyak orang bertitel tanpa kualitas, banyak orang berkualitas tanpa titel” (KH. Hasan Abdullah Sahal)

Wallahua’alam, Wallahu’aliimum Bima fisshuduur, Wallahu Akbar, Laa haula wa laa quwwata illa billahil’aliyyil ‘adziim.

***


Monday, April 27, 2020

Shalat Berjama’ah Di Awal Waktu

Senin, 27 April 2020
Medan, 04 Ramadhan 1441H

***
Untuk melatih tradisi tepat waktu latihlah dengan shalat berjamaah tepat pada waktunya. Mengistiqomahkan ini, sama saja menata kehidupan lebih baik di masa depan. Begitu kata orang-orang terdekatku yang telah berhasil mengatur waktu lewat amalan shalat jama'ah tepat waktu.

Jika ingin membuktikan stetament di atas, mari sama-sama kita buktikan dan rasakan perbaikannya setiap Ahadnya. Bagaimana Ahad pertama, Ahad kedua, Ahad ketiga, Ahad keempat, dan Ahad kelimanya. Harapannya Setelah pembaca merasakan perbedaannya bisa berbagi dengan saya di kolom komentar, karena saya sendiri sedang observasi lapangan. :-)


***

Sunday, April 26, 2020

Hargai Semua Orang; Sebelum Minta Dihargai

Ahad, 26 April 2020
Medan, 03 Ramadhan 1441H


***
Sebisa mungkin hargai semua orang Sebelum dan sesudah berinteraksi, sebab penghargaan yang kamu berikan akan menentukan kualitas dan harga diri kamu sendiri dihadapan orang lain. Dalam hal penghargaan, pada umumnya manusia sangat ingin dihargai dalam 3 hal ini. Pertama pendapatnya, kedua hak dan kewajibannya dan ketiga keberadaannya. 

Pertama: Pendapatnya

Wajar jika pendapat itu selalu berbeda, sebab “rambut boleh sama hitam tapi isi kepala siapa yang bisa menerka”, begitulah pepatah sering disampaikan para leluhur. Pepatah Lainnya juga yang sering disampaikan para orang tua terdahulu:  “Lain lubuk lain ikannya, lain lalang lain ilalangnya, lain tempat lain bahasanya, lain daerah lain budayanya.” Begitulah gambaran para leluhur negeri ini menggambarkan perbedaan pendapat yang memang harus diterima. Dapat dianggap sebagai bentuk kemajemukan kita bersosial, atau bisa dinilai sebagai bentuk multi-etnis dan budaya, tapi karena itulah sudut pandang manusia dalam berpendapat tak jarang selalu berbeda.

Pertanyaannya Apakah perbedaan itu membuat kita bertikai? Saya rasa tidak, makanya tips sederhana, agar diri tidak sakit hati dengan pendapat yang ditolak adalah dengan memunculkan 2 opsi di awal yaitu opsi bisa di terima dan bisa di tolak. Setelahnya harus siap memasang sikap sesuai dengan opsi yang terjadi. 

Pada intinya antara yang berpendapat dan mendengarkan pendapat tetap harus saling menghargai antara satu sama lainnya. Dalam berinteraksi, tetap harus dijaga tutur katanya, jangan terlalu jauh menyinggung hal yang pribadi. Sebatas itulah yang mesti di lakukan di negeri ini, mungkin juga berbeda tradisinya dengan negara lain.

Kedua: Kewajiban dan Hak. 

Dalam kedua hal ini, hampir semua orang pasti ingin dihargai. Kewajibannya apa, tolong jangan diikut campuri dan haknya bagaimana juga tolong jangan dikurang-kurangi. Nampaknya itu cukup adil untuk stadart awal profesionalisme bekerja. Tapi beberap kasus yang terjadi di lapangan saat ini, kewajiban ditambah, dicampuri, dan dikritik sedang hak tidak dilebihkan malah dipermasalahkan dan dikurang-kurangi.

Seorang teman ada yang berlogika sederhana, dengan sebuah pertanyaan ringan, apakah mobil dapat berjalan sekian ratus kilometer dengan hanya 1 liter bensin? Tidak, kalaupun kamu nekat, pasti campur dorong, sama halnya manusia. Kamu jangan mengharapkan perhargaan lebih dari orang lain kepadamu jika kewajiban dan hak yang kamu berikan tidak sesuai, tidak sama porsinya.

Idealnya adalah berikan kewajiban sebagaimana porsinya, tunaikan haknya sebagaimana seharusnya, jika ada kekurangan dikabarkan, jika ada kelebihan diinformasikan dengan halus dan lemah lembut. Manusia makhluk komunikasi ini sangat mengutamakan bahasa sebagai alat tukar yang pas. Sebelum proses Jual beli itu terjadi, lewat tukar-tukaran kata, proses negosiasi terjadi, selanjutnya terciptalah transaksi yang saling diridhoi antara satu dan lainnya insya Allah.

Ketiga: Keberadaannya. 

Jangan sekali-kali memandang wujud seseorang itu tidak ada artinya bagimu, “Boleh menilai orang tapi jangan diucapkan” begitulah kyai Hasan berpesan, sebab kalau kau ucapkan, belum tentu kamu lebih baik dari dia, dan belum tentu dia seburuk dari penilaianmu,  Begitu juga sebaliknya, jika dia terlihat baik, belum tentu kamu lebih buruk dari dia dan belum tentu dia sebaik menurut penilaianmu, maka amannya bersikaplah pertengahan. Berpandanglah positif thingking, dan perbanyaklah diam. Berbicara jika ucapanmu bernilai dan bisa kamu pertanggungjawabkan, dan diamlah jika dalam pendapatmu masih ada keraguan. 

Kamu yang ingin di anggap keberadaannya maka berbuatlah, bergeraklah, bekerjalah, berjuanglah hingga penghargaan itu menemuimu sendirinya. Tapi bagimu pribadi, belajarlah menganggap keberadaan dan karya kerja orang lain. Yakinlah dengan mengakui keberadaan orang lain kamu juga akan di akui dengan sendirinya.

Wallahua’alam, Wallahu’alimum Bima fisshuduur, Wallahu Akbar, Laa haulaa wa laa quwwata illa billahil’aliyyil ‘adzim.

***


Saturday, April 25, 2020

Persiapan itu bersifat Fardlu'ain; maka persiapkanlah semaksimal yang kamu bisa.

Sabtu, 25 April 2020
Medan, 02 Ramadhan 1441 H

***

Persiapan matang mengantarkanmu pada ketenangan. Dalam banyak kasus sebenarnya manusia itu terlahir berani dan siap menghadapi seluruh masalahnya sendiri. 

Namun setelah bertambahnya usia terpaksa harus mengenal pahit-manis, senang-sedih, susah-payah, amukan-kerohiman, marahan-kasih sayang, pujian-makian, kebenaran-kesalahan, kemunafikan-keabu-abuan, kesaksian palsu-kebenaran yang bungkam dan barisan penjilat tanpa rasa malu, sehingga tanpa disadari keberanian berangsur berkurang, ketidakyakinan membuatnya skeptis para dirinya sendiri. Hilang jati diri, Susah beradaptasi. Terakhir mencari rasa aman tanpa mengandalkan dirinya lagi, sebab kepercayaan dirinya hilang ditelan minder diri.

Melihat pada tujuan penciptaannya, Manusia adalah prototipe [Baca: Bentuk Asli] khalifah terbaik di muka Bumi. Di Dunia hidupnya terjaga jika Allah swt adalah tujuannya. Atas izin-Nyalah seluruh malaikat selalu menyebutkan namanya, penduduk langit rindu bertemu dengannya, seluruh penduduk laut mendo’akan untuk rizkinya. Dalam upaya menciptakan sosok manusia yang sempurna, manusia harus memiliki sisi kelebihan yang bisa bermanfaat bagi sesama. Maksimalkan yang kamu punya, persiapkan hingga benar-benar matang, maka kamu akan menjadi lebih dari makhluk ciptaan Allah swt yang lainnya. 

Sebagai satu contoh, jika kamu berkelebihan dalam berorasi; tata bahasamu, rangkai konsepmu, dengan orasimu buka pintu hati pendengarmu untuk selalu ingat pada Allah swt. 

Jika kamu seorang guru, persiapkan pola/metode/cara terbaik dalam mengajarmu, buat agar muridmu paham terhadap apa yang kamu jelaskan, karena keikhlasan mengajarmu termanifestasikan dari bagaimana muridmu. Jika paham mereka, ikhlaslah dirimu tanpa terkecuali. 

“Tidak ada murid yang bodoh yang ada guru yang kurang bersabar, guru yang kurang ikhlas menambahkan ekstra tenaga dan waktu untuk muridnya yang berbeda dengan yang lainnya.” 

Siapapun kamu, apapun profesimu persiapkan itu matang-matang, dan berbuat lah sekuat yang kamu bisa, bermanfaatlah sebanyak yang kamu bisa, mudah-mudahan syurgalah tempatmu beristirahat dari dinamika dunia yang fana.

Pada intinya coretan singkat ini, ingin menitik beratkan pada persiapan. Manusia harus benar-benar memiliki persiapan, bukan saja harus tapi WAJIB [Baca: Fardlu 'Ain). 

Sampaipun berkendraan tanpa alat keselamatan seperti helm, kamu sudah harus ada persiapan mental jika nanti bertemu polisi dan kamu harus juga bersiap jika terjadi kecelakaan misalnya (na’uzubillah) Karena dunia dan akhirat ibarat koin yang memiliki 2 sisi dalam logam yang sama. 

Hukum sebab-akibat melekat dalam hidup manusia. Sebab persiapan yang matang di dunia, akibatnya mendapatkan syurga sebagai balasanya. Sebab kurang persiapan di dunia, akibatnya dibersihkan terlebih dahulu di Neraka, dalam balutan hukum Allah hukum sebab dan akibat tidak terkontaminasi politik kotor dunia. Maka jalan terbaik satu-satunya adalah. Persiapkan semaksimal yang kamu bisa.

Tidak ada ketakutan setelah berbekal; dan selalu ada keraguan jika hidup tanpa persiapan.
 -Irhas el Fata-


Wallahua’alam, Wallahu’aliimum Bimaa fisshuduur, Wallahu Akbar, Laa haulaa wa laa quwwata illa billahil’aliyyil ‘adziim.


***

Friday, April 24, 2020

Menjenguk Sahabat

Jum’at, 24 April 2020
Medan, 01 Ramadhan 1441 H


***
Setiap kita memiliki jalan hidup yang tidak sama, ada yang jalan hidupnya sejak awal kelahiran begitu sangat mengembirakan hingga tumbuh dewasa serba berkecukupan, berbagai keinginan dapat terpenuhi hingga akhirnya berumah tangga, bahagia hingga tutup usia. Namun ada juga yang kisah hidupnya berbeda. Hidupnya penuh halang-rintang, cobaan dan ujian, Semuanya seakan datang bertubi-tubi, sedang menghadapi satu masalah, belum habis sudah menghadapi masalah yang selanjutnya, dan begitulah seterusnya, yang demikian itulah kemapanan usia di uji, Apakah masih terlalu kekanak-kanakan dalam menyikapi masalah atau sudah cukup dewasa seraya bersyukur terhadap yang ada. Yah begitulah kira-kira kehidupan manusia yang selalu tidak sama antara satu dan lainnya.

Di awal malam Ramadhan kita berkunjung ke salah seorang teman, tujuannya menjenguk anaknya, dimana anak yang terhitung baru bulanan hidupnya telah di uji Allah swt dengan penyakit yang sangat mengerikan bagi yang mendengar, “Tumor”, pada usia belum genap setahun dia sudah 2 kali di operasi, diangkat tumornya hingga 85% dan sisanya di sedot secara bertahap, caranya dengan selang yang bisa menarik cairan dari selah kanan perut si anak. Menurut keterangan hasil tes “Biopsi” (prosedur untuk memastikan adanya kanker, dari semua cara diagnosis, biopsi adalah salah satu yang paling akurat.) menerangkan bahwa tumornya tidak ganas, namun hasil tes CT Scan (Mendeteksi area yang bermasalah) menerangkan bahwa tumornya berpotensi ganas. Ketidak singkronan hasil tes itulah yang membuat sang Ibu dari si dedeknya seketika lemas tak berdaya, sangat jelas ceritanya, sambil menyela air mata dia lanjutkan cerita tentang keadaan buah hatinya, akhir penjelasannya ia memohon do’a untuk kesembuhan buah hatinya, semoga setelah ini si Adek bisa pulih kembali, diangkat sakitnya, di jaga Allah hingga bisa hidup selayaknya bayi seusianya.

Sebuah kunjungan teman akrab yang sangat lama tak pernah berjumpa, sangat menggugah hati, membuat hati bersyukur masih diberi kesehatan dan kelapangan waktu, yang karenanyalah kami bisa bertemu sahabat lama, sambil berbagi cerita, mendo’akan satu sama lainnya dan menghibur satu sama lain. Semoga Allah swt menjaga kesehatan mereka sekeluarga, memurahkan rezeki para pembaca dan menjadikan diri kita semuanya lebih baik dari sebelumnya. Aamiin ya Rabbal’alamiin.

Wallahua’alam, Wallahu’aliimum Bimaa fisshuduur, Wallahu Akbar, Laa haulaa wa laa quwwata illa billahil’aliyyil ‘adziim.
***

Subscribe Us

Dalam Feed


*PENGALAMAN NYANTRI: Menikmati Setiap Detik Proses Kelak Menjadi Pengalaman Beresensi