Iklan Multipleks Baru

KETELADANAN KYAI SANTRI

"Bondo bahu pikir lek perlu sak nyawane pisan. [KH. Ahmad Sahal]

WAJAH PENDIDIKAN PESANTREN

"Prioritas pendidikan pesantren adalah menciptakan mentalitas santri dan santriwati yang berkarakter kokoh. Dasarnya adalah iman, falsafah hidup dan nilai-nilai kepesantrenan. "

PENGALAMAN UNIK DAN LUCU

"Pekerjaan itu kalau dicari banyak, kalau dikerjakan berkurang, kalau hanya difikirkan tidak akan habis. [KH. Imam Zarkasyi] "

CATATAN PINGGIR

"Tidak ada kemenangan kecuali dengan kekuatan, dan tidak ada kekuatan kecuali dengan persatuan, da ntidak ada persatuan kecuali dengan keutamaan (yang dijunjung tinggi) dan tidak ada keutamaan kecuali dengan al-Qur'an dan al-Hadits (agama) dan tidak ada agama kecuali dengan dakwah serta tabligh. [KH. Zainuddin Fananie dalam kitab Senjata Penganjur] "

FALSAFAH DAN MOTTO PESANTREN

"Tak lekang karena panas dan tak lapuk karena hujan. [Trimurti] "

NASEHAT, KEBIJAKSANAAN DAN REFLEKSI

"Hikmah ialah barang yang hilang milik orang yang beriman. Di mana saja ia menemukannya, maka ambillah. (HR at-Tirmidzi). "

BERARTI DAN BERKESAN

"Pondok perlu dibantu, dibela dan diperjuangkan. (KH. Abdullah Syukri Zarkasyi). "

Sunday, January 10, 2021

Murni Dari Hati

 Apakah hasil keputusan dari kemurnian hati dapat berubah-ubah?

Apakah ungkapan dari jiwa terdalamnya manusia dapat konsisten memegang kata?


Jika nuranimu mengikuti dalam setiap langkahmu, akankah kamu menjadi berbeda dari yang biasa?

.

.

Saat ini aku belum bisa menjawab 3 pertanyaan di atas.

Jika kawan seluruhnya memiliki jawaban, boleh bagi saya yang belum terlalu paham memaknai kehidupan dan perjuangan.

.

 .

Hari ini aku terpecut dengan ungkapan blak-blakan dari seorang sahabat, dia bilang:


“Ucapanmu tidak murni,jika senang kamu bilang senang tapi bukan dari hati, jika suka kamu bilang suka tapi tidak dari hati, jika mengungkapkan sesuatu dari hati sekalipun bukan dari inti hati terdalam. Kamu berkutat selalu diluar, melakukan segala sesuatu tanpa ketulusan hati.”

 

Sebuah ungkapan sederhana terngiang di kepalaku berjam-jam, membuat otakku berputar lama mencari jawaban terhadap diri sendiri, apakah ini benar ataukan itu salah, apakah aku sekejam itu, atau aku yang tidak sadar akan hal itu, sampai catatan ini kutuliskan aku juga masih bertanya-tanya benarkah yang dia ucapkan itu?

 


Lama aku bersendiri diri untuk mengulang kembali katanya, lama kususuri ulang perjalanan Panjang yang telah berlalu, lama ku memutar ulang disket yang telah usang, sampai pada titik tertentu aku mengiyakan ucapan di atas. Ternyata terlalu lama hatiku tertutup untuk kata “kemurnian hati”. Hilangnya kata ini membuatku tak sadar selama ini terombang-ambing dalam pintalan benang yang tak seirama dengan kata hati. Selama ini berjalan sesuai kata, ku kira sudah benar, tapi nyatanya tidak sampai menentramkan hati, karena seharusnya kata, perbuatan dan hati semuanya harus satu garis lurus menciptakan sinergi yang tak terputus.

 

Hari ini, detik ini mulai aku belajar Kembali mengenali setiap ungkapan yang akan dilaksanakan, jika itu ungkapan hati dan bisa direalisasikan akan kurealisasikan dengan kemurnian dan ketulusan. Sebab hanya keputusan dengan penuh hati dan perwujudan perlu hati-hatianlah yang melahirkan satu wajah baru terbaik dalam setiap visi dan misi syarat kental akan esensi nilai kehidupan.

 

Akhir kata, terima kasih sahabat yang telah mengatakan sebenar-benarnya, terkadang kesadaran akan terbentuk di waktu yang tepat, di saat yang tepat, dengan kata-kata dan ungkapan yang tepat pula. Sahabat… Dari tulisan ini ku memulai untuk belajar Kembali agar dapat melakukan sesuatu sesuai dengan kemurnian hati. 

 

Sekali lagi terima kasih.

_____________
_________________

Ahad, 10-01-2021

Lumut, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara

Friday, January 8, 2021

Teknik Menulis Surat Menyurat Lengkap

  


Judul    : Teknik Menulis Surat Menyurat Lengkap

Penulis : Ammar Pratama Z

Penerbit        : Yogyakarta: Bintang Cemerlang

Cetakan         : Kedua, 2000

Tebal    : 189 hlm

Toko     : -
Harga   : Rp. 10.000,-

 

Daftar Isi Singkat:

 

PENDAHULUAN (P. 1)

BAB. I DASAR-DASAR SURAT MENYURAT (P. 3)

BAB. II BENTUK-BENTUK SURAT (P. 42)

BAB. III BAHASA SURAT YANG BAIK (P. 58)

BAB. IV SURAT PERMINTAAN PENAWARAN (P. 64)

BAB. V SURAT PENAWARAN (P. 76)

BAB. VI SURAT PENAGIHAN (P. 90)

BAB. VII SURAT LAMARAN PEKERJAAN (P. 99)

BAB. VIII TELEGRAM DAN SURAT PENEGASAN (P. 162)

HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI (P. 182)

 

Wednesday, January 6, 2021

Menembus Koran: Cara Jitu Menulis Artikel Layak Jual

 

Almarhum Zainal Arifin Thoha (Gus Inal) juga menasehati. “Jika Anda ingin mengerti dan dimengerti, menulislah. Jika Anda bukan anak seorang raja atau pembesar, menulislah. Jika Anda ingin menghormati dan dihormati, menulislah. Jika Anda ingin menghargai dan dihargai, menulislah. Jika Anda ingin dikenang dalam keabadian, menulislah. Dan masih banyak “jika-jika” lainnya, yang semuanya bermuara pada menulis.”

 

Mengapa harus menulis? (P. 1)

 

Seorang teman menyebut bahwa ada tiga ‘kejahatan’ utama yang tidak layak dilakukan kalangan mahasiswa, atau siapapun yang mengaku dirinya makhluk intelektual bernama mahasiswa.

 

Dengan mimik serius kawan tadi berujar, tiga kejahatan yang tak layak dilakukan mahasiswa adalah: Tidak suka membaca, tidak senang berdiskusi, dan tidak hobi menulis.

 

Pertanyaan pertama, kenapa tidak suka membaca merupakan kejahatan intelektual? Karena membaca adalah kunci membuka tabir rahasia semesta. Membaca apa saja, surat kabar, tabloid, majalah, buletin, buku dan lain sebagainya.

 

Pertanyaan kedua, mengapa tidak senang berdiskusi termasuk kejahatan intelektual yang tidak layak dilakukan kalangan mahasiswa?

Begini kawan-kawan yang saya hormati. Anda sekarang kuliah di bangku pendidikan tinggi. Saya jamin, kebanyakan teman-teman Anda berasal dari beragam daerah. Bahkan, bisa dari Sabang sampai Merauke. Persis miniatur Indonesia. Mumpung masih punya teman yang beraneka ragam puspa warna seperti itu. Sering-seringlah Anda berdiskusi. Anda akan semakin paham dengan karakteristik dan tabiat orang-orang yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Termasuk berbeda dengan diri Anda. Berbeda dalam segalanya.

 

Pertanyaan ketiga, mengapa mahasiswa yang tidak hobi menulis dianggap telah melakukan tindakan kejahatan intelektual? 

Akan banyak sekali alasan yang mengapung kepermukaan menjawab soal tersebut, diantaranya, menulis adalah sarana aktualisasi diri. Anda akan di cap makhluk yang sombong nan angkuh jika tidak pernah berbagi ilmu atau pengetahuan Anda kepada orang lain. Sebagai seorang mahasiswa, tentu saja, Anda memiliki pengetahuan lebih ketimbang kawan-kawan Anda yang tidak melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi.

 

Demikian ulasan singkat buku diatas.

 

Dari buku ini, jika Anda tertarik untuk belajar menulis, bacalah buku ini. Tak perlu rampung semua, jika keinginan menulis telah muncul menggebu-gebu, langsung tuangkan saja. Setuju?

 

Semoga sedikit menginspirasi.


Tuesday, January 5, 2021

8 Prinsip Hidup Simpel

 


Pertama,

Berteman dengan al-qur’an tidak akan dikhianati

Berbisnis dengan Allah tidak akan rugi

Berpasrah kepada Allah adalah sumber energi.

-Irhas-

 

Kedua,

Simple aja sih, dekati yang mendekatimu, jauhi yang menjauhimu, hargai yang menghargaimu. -Me-

 

Ketiga,

Hidup ini hanya tentang bermanfaat atau tidak sama sekali, jika bermanfaat akan menjadi seseorang namun jika tidak, tidak akan menjadi siapa-siapa maka hidup dan matinya tak memiliki arti. -Irhas-

 

Keempat,

Fase kebermanfaatan dalam hidup ini tidak pernah ujuk-ujuk langsung jadi tapi ada tahapannya, pertama “Musta’mal” (di/terpakai). Kedua, “Mu’taraf” (dikenal). Ketiga “Mu’tabar” (diakui), dan terakhir keempat “Muhtarom” (dimuliakan)

 

Kelima,

Kerjakan semua yang kamu inginkan dengan segera, tidak ada yang salah dengan keinginanmu. Yang salah jika kamu tidak belajar, tidak bekerja dan tidak berusaha untuk merealisasikan keinginanmu hingga menjadi kenyataan.

 

Keenam,

Prinsip kerjakan dulu 5 menit, malas dalam aktifitas biasa, menunda dalam pekerjaan normal, hampir semua manusia pernah menjalani fase ini, bagi yang telah terbiasa dengan ini, bahkan menjadi bisa adaptasi dan hasilnya menakjubkan.

 

Ketujuh,

Kerjakan dulu, maka motivasi akan datang setelahnya.

 

Kedelapan,

Menunda adalah fase zona nyaman yang sebenarnya tidak aman. -Ferdiyandi-

 

 

Bukankah begitu?

Monday, January 4, 2021

Jangan Menjadi Penulis Profesional Jika Ingin Rugi

 


Judul         : Jangan Menjadi PENULIS PROFESIONAL Jika Ingin RUGI

Penulis      : Gamal Komandoko

Penerbit    : Media Pressindo

Cetakan     : Pertama, 2013

Tebal         : 224 hal; 13 x19 cm

Harga        : Rp. 45.000,- ( Kamis, 12/12/13)

 

 

……

Apa sajakah kiat-kiat menjadi penulis professional? (p. 15-20)

 

Jangan pernah bermimpi untuk mendapatkan hasil maksimal, jika kita tidak bersedia mempraktikkannya segera! Hal ini berbanding lurus dengan ungkapan: “Kita tidak akan pernah menjadi penulis professional jika hanya menguasai teori tanpa pernah mempraktekkannya!”

 

Maka dari itu, disini ada 5 hal penting yang harus diterapkan agar dapat menjadi penulis yang professional.

 

Pertama, yakin akan kemampuan diri.

 

Jika kita bersungguh-sungguh, maka kita akan dapat menuai keberhasilan. Sebab Pengetahuan tanpa diiringi praktik yang sesungguhnya, tak ubahnya mimpi di siang bolong! 

 

Kedua, Jika ingin menjadi penulis professional, maka jadikan ‘mendapatkan uang’ itu sebagai tujuan Anda menulis. Terlepas entah untuk apa uan itu nanti, terserah kamu. (sebenarnya saya sendiri kurang setuju, nampaknya saya berbeda pendapat dengan penulis untuk point kedua ini, tapi it’s ok berbeda kepada tak mungkin sama persepsi selalu kan?)

 

Ketiga, utamakan menulis dibandingkan kegiatan kita lainnya. 

 

Keempat, kapan kita ingin mendapatkan uang dari hasil penulisan itu?

 

Singkatnya, Kamu harus mempunyai target waktu penyelesaian tulisan kamu. 

Berapa halaman ketebalan naskah yang kamu rencanakan?

Berapa halaman naskah perhari yang harus di tulis?

Berapa waktu untuk merevisi naskah sebelum diserahkan ke penerbit?

Berapa waktu yang tersisa ketika penerbit minta diperbaiki setelah diperiksakan?

Pada intinya, berbagai macam hal, hanya bisa kamu lakukan jika kamu mempunyai target waktu. Sebab, adanya target waktu itulah yang menjadi pembeda nyata antara penulis professional dan amatir. Tetapkan target waktu, ketika Anda menulis!

 

Kelima, Jangan mudah menyerah.


Sifat dan sikap gampang putus asa dan mudah menyerah sebenarnya bukan pada tempatnya untuk dimiliki manusia yang masih hidup!

 

Keenam, mulailah dari sekarang juga! Jangan tunggu-tunggu lagi.

 

Buku ini sangat sesuai untuk Anda yang ingin menggeluti dunia menulis dengan memahami konsep dasar penulisan, Anda diajak untuk berkarya dengan ide baru yang out of the box. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan contoh konkret, agar Anda lebih mudah untuk memahaminya. Sajian materi dengan bahasa yang ringan dan metode tanya jawab akan membantu Anda untuk lebih mudah belajar menulis. 

 

 

Sunday, January 3, 2021

Apakah Penulis Bisa Menjadi Pengusaha? Jawabannya BISA



       Judul         : Be a Writerpreneur (Trik-Trik Pintar Menulis dan Menjadi Pengusaha dengan Modal Menulis

Penulis      : Hendra Sipayung

Penerbit    : Marsindo Publishing

Cetakan     : Pertama, April 2013

Tebal         : xiv + 221 hal; 148 x210 mm

Toko          : Gramedia Madiun- Jatim
Harga        : Rp. 57.000,- ( Kamis, 12/12/13)

 

 

Buku ini menjelaskan cara-cara penulisan yang jitu agar tulisan menjadi marketable dan diterima pembaca. Yang tidak kalah pentingnya, dalam buku ini dijelaskan jenis-jenis usaha (bisnis) yang bisa dibangun dengan keterampilan menulis, sekaligus cara memulainya walau dari nol sekalipun. Penulis yang memang berprofesi sebagai konsultan penulisan ini, menjabarkan trik-triknya dengan detail, mulai dari cara memunculkan motivasi untuk menulis dan berbisnis, memulai bisnis dengna self employment dan akhirnya menjadi pengusaha yang menciptakan lapangan kerja bagi orang lain yang kesemuanya itu berawal dari kemampuan menulis.

Buku yang berisi 221 halam ini menjelaskan banyak hal seputar dunia kepenulisan dalam teori, konsep dan praktek, namun untuk kali ini saya ingin mengambil cuplikan kecil tentang entrepreneur, berikut cuplikannya.

Karakteristik Seorang Entrepreneur

1.     Berani Mengambil Resiko.

 'Risk taker' atau berani mengambil resiko adalah modal awal yang harus dimiliki oleh seseorang calon entrepreneur. 

2.     Kreatif. 

Sanggup melihat celah-celah peluang yang tidak bisa dilihat orang lain.

3.     Seorang Manajer yang Handal. 

·      Perbedaan dari seorang ilmuwan atau pencipta dengan seorang entrepreneur adalah dalam kemampuannya untuk menggerakkan sebuah sistem agar produk yang dihasilkan menguntungkan.

·      Di tangan seorang entrepreneur, sebuah penemuan bisa diproduksi massal dan memberikan keuntungan.

·      Seorang entrepreneur memiliki kemampuan manajerial terhadap sumber daya yang ada untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai. 

4. Pencipta Pertumbuhan.

Tangan seorang entrepreneur biasanya hangat, apapun usaha skala kecil bisa berkembang menjadi sebuah unit usaha yang besar dibawah kepemimpinannya.


5. Pemimpi. 

Seorang yang tidak berpikiran untuk hidup aman, namun berpikir bagaimana bisa meraih sesuatu yang luar biasa. Apa yang dicapai seorang entrepreneur adalah sesuatu yang sudah diimpikannya selama bertahun-tahun.

6. Memiliki Antusiasme dan Semangat yang konsisten

- Hal ini juga disebabkan karena mereka mencintai apa yang mereka kerjakan.

- Apa yang mereka lakukan bukan semata-mata untuk mengejar uang saja, namun lebih pada meraih sesuatu yang menjadi impian mereka sebelumnya.

 

 

 

 

Saturday, January 2, 2021

PENGHASILAN JUTAAN DARI MENULIS (Resensi part 2)

 back to part 1: click here 


PENGHASILAN JUTAAN DARI MENULIS (Resensi part 2)


Bab. 4. Pemasaran Sistem Nekat. (h. 65)

“Pesan dan nilai-nilai harus mengikuti idealisme seorang penulis, tapi persoalan serta cara menyampaikan harus mengikuti idealisme pembaca”

 

Bab. 5. Pembicara Tanpa Gelar. (h. 81)

“Buku yang bagus selalu mengundang tanda tanya lebih dari pembaca kepada penulis. Tanda tanya itu bisa berupa isi yang lebih dalam, proses di baliknya, dan sudah tentu orang ingin tahu siapa penulis yang bisa melahirkan karya yang indah dalam sudut pandang pembaca.”

 

Bab. 6. Penghasilan Penulis. (h. 93)

            Sub: Jadi Reviewer. (h. 100)

·      Kuncinya sebagai reviewer harus memiliki pengetahuan tentang dunia yang menjadi objek reviewnya. 

 

Bab. 7. Untung Ada Internet. (h. 104)

Sub: Pemesanan Langsung. (h. 110)

·      Ibu bang Ma’mun pernah berpesan, jangan remehkan uang seratus rupiah, karena satu juta belum lengkap jika kurang seratus rupiah.

 

Sub: Pentingnya Mbah Google. (h. 115)

·      Selepas mencetak buku, bang Ma’mun menyediakan porsi untuk membagikan karyanya secara gratis, kepada pembaca yang memiliki blog. Biasanya berkisar lima sampai sepuluh eksemplar. Dari mereka lah selanjutnya buku akan muncul menjadi pembahasan hangat di mesin pencari. Paling tidak mereka pasti mencantumkan bahwa penulisnya Ma’mun Affany. Ketika diketik di Google Ma’mun Affany, novel yang direview akan terlihat. (Dan nampaknya Aku salah satu dari yang dijelaskan ini, hehehehe :) )

 


Bab. 8. Investasi Penulis. (h. 123)

Sub: Akumulasi 7 Buku. (h. 139)

·      Pembahasan ini mulai membahas pembahasan menarik tentang logika pendapatan, sungguh sangat luar biasa hitungannya, logis dalam kepala awam ini. Jika pembaca ingin tahu isinya bisa membaca buku tersebut pada halaman 139 hingga 140. Pada intinya hal yang paling indah dari dunia tulis-menulis buku adalah income passive yang didapatkan. Silahkan cari buku ini, jika Anda penasaran.

 

Bab. 9. Bermain Website. (h. 141)

            Sub: Mengelola Webiste Sembari Nulis Buku (h. 142)

·      Tujuan kedua menulis adalah bisa sebagai tempat mendapatkan tambahan kepingan rezeki. Tapi jangan lupa tujuan pertamanya adalah untuk portofolio kita, blog tetap akan menjadi penyebab pendapatan meski tidak langsung.

·      Yang paling utama bukanlah websitenya, tapi bagaimana cara kita memeliharanya dengan isi tulisan-tulisan berkualitas.

·      Penulis buku ini menggunakan website berbayar pertahun sebesar Rp. 500.000,- murah jika dibandingkan dengan efek domino yang disebabkan oleh kegiatan blogging tersebut. 

·      Bisa jadi orang ingin tahu lebih dalam tentang Anda sebagai penulis, ketika tertangkap website kita, maka mereka seperti kita jamu di rumah kita sendiri tapi di dunia maya.

 

Sub: Fokus Tema Tertentu (h. 144)

·      Kalau kita merasa tidak punya banyak ide, maka tulislah tentang sesuatu yang kita sukai, satu tema saja. Jangan banyak-banyak. Dunia internet menyukai sesuatu yang fokus. 

 

Sub: Konsep Itu Lebih Penting (h. 155)

·      Di internet rumusnya sederhana, semakin banyak kita memberi, semakin banyak pula kita akan mendapatkan imbal balik. Imbal balik tidak selalu berupa uang, tidak hanya iklan dari google adsense, tapi bisa beragam hal lainnya, yang itu sifatnya keajaiban.

·      Yang terpenting dalam membuat website adalah konsep yang matang. Dan eksekusi segera lan istiqomah.

 

 

 

Bab. 10. Dunia Informasi, Dunia Penulis. (h. 157)

            Sub: Semua Bidang Butuh Penulis (h. 158)

·      Bisa dikatakan tulisan akan mengalikan nilai dari profesi. Contoh, profesi guru bernilai 10, ketika guru itu bisa menulis, maka nilainya dikali 10. Alhasil akumulatifnya 100. Begitu pula dengan para pimpinan perusahaan. Mungkin nilainya 9, namun ketika dikalikan 10, maka dia bernilai 90. Menulis mengalikan sebuah profesi menjadi nilai tinggi.

 

 

Sub: Dunia Informasi Butuh Tulisan (h. 162)

 

“Sekarang adalah masa di mana semua orang membutuhkan penulis, tapi tidak banyak yang menyadarinya dan jarang yang menggelutinya. Penulis semakin langka, semakin banyak yang mencarinya.”

 

Dari varian buku penulisan yang pernah saya lahap, inilah yang terasa cukup dilambung, cukup gizi dan cukup energi, membacanya tidak menghabiskan waktu lama, mencernanya tidak terlalu memeras otak, dan poinnya begitu mengena, sehingga terus bisa dipraktekkan seketika. 

 

Akhir kata terima kasih gurunda Ma’mun Affany, jazakumullah khoir untuk hadiahnya, semoga pahala Allah swt menjadi balasan atas keikhlasan Antum yang luar bisa,  sekali lagi Jazakumullah Khoir.

.

Kiranya pembaca penasaran membaca versi lengkapnya, monggo bisa mengontak beliau untuk urusan lebih lanjutnya. 

 

“Tulisan sumber inspirasi banyak orang, lebih menghujam di sanubari pembacanya. Siapa saja ketika sudah menjadi gula, semut pasti tahu alamatnya, akan terus berdatangan”

.

Selesai.

#

 

Friday, January 1, 2021

PENGHASILAN JUTAAN DARI MENULIS (Resensi part 1)


 PENGHASILAN JUTAAN DARI MENULIS (Resensi part 1)

Oleh: Irwan Haryono Sirait

 

 

Aku tak mengerti melihat fenomena kemiskinan di mana-mana. Di negeri subur nan kaya terhampar kemelaratan di berbagai sudut kota. Pertanyaannya apakah lapangan pekerjaannya yang benar-benar telah tiada, atau Dunia yang sudah tua sehingga tidak bisa diolah? Ataukah orang-orang Dunia yang malas berfikir dan bekerja? Atau malah rakyat Dunia ini sengaja dimiskinkan tak berdaya? Sehingga menjadi kaum papa pengharap tanpa berusaha? Beragam terka-menerka mengawali sebuah tulisan dibalik layar di tengah kota. 


Pertanyaannya, benarkah ini fakta kongkrit lapangan, atau bagian fana yang tak harus diperbincangkan, sehingga miskin-kaya bukan lagi wacana tapi tersistem terencana, yang miskin akan tetap miskin yang kaya akan tetap kaya.  


(Hah… Apanya kamu ini wan, gayamu ingin membahas dunia, mengatur jadwal sendiri saja kebingungan kamu,.. husst tak usah membahas terlalu jauh… kembali ke titik fokus awal. Rensensi saja buku ini!)    


Apa iya kejauhan ya….. hehehehe Asshiap kawan. J


Padahal ingin mencoba menulis serius, tapi kok kayaknya terlalu ngelantur ya, ok siap aku mulai dari ucapan terima kasih saja kali ya.


-------------------

----------------------------


Sungguh terhormat dan tersanjung sekali rasanya mendapatkan hadiah buku dari sang guru. Tak berujung kata mengucap terima kasih tiada tara, tak terlepaskan tangan menyambut ikhlasnya pemberian, seraya lisan terus berucap syukur tak henti-hentinya, haru karena bahagia; mendapat berkah ilmu melimpah ruah di balik lembaran setiap  yang tersusun dibalik buku bersampul merah.


Dimana-mana murid yang selalu memberikan hadiah pada guru, tapi seiring pergeseran zaman nampaknya guru-guru saat ini sudah menjelma menjadi malaikat kebaikan, yang serta merta selalu menginginkan kebaikan dan ikut serta menjadikan impian anak didiknya menjadi kenyataan. 


Pada kesempatan kali ini, bang Ma’mun Affany tidak menulis novel, tidak juga mengukir bahasa indah mendeskripsikan keadaan, waktu, dan raut paras seorang hawa. Tidak-tidak sama sekali, tapi lebih kepada tulisan ringan kontemporer, tidak tahu apakah karena covid 19 maka novel sedang di lockdown juga, ataukah memang hasil ramalan bintang menunjukkan peluang terjatuh pada tulisan penghasilan. bisa jadi kebutuhan masyarakat pembaca saat ini, hanya terdapat pada hal praktis bukan imajinasi lagi? apakah ini fakta atau masih terka-terka ya, tapi kayaknya fakta, wong sosok penulis buku ini seorang dosen kok, selain jago menulis juga jago meneliti beliaunya, alumni pengamat isu-isu dan ekonomi negeri, yang kurang lebih tahu arah, perhitungan, dan tujuan pasar.


(Hahaha… sekarang menjadi ahli nujum sayanya,…  gimana ceritanya 2019 sudah bicarain covid 19 di Indonesia.... Maaf kakak, abang-abang pembaca, ngelantur lagi sayanya)


 

Sekilas inginku deskripsikan buku yang baru kudapatkan ini: 


Berjudul          : Penghasilan Jutaan Dari Menulis

Penulis            : Ma’mun Affany

Penerbit          : Kanzun Books

Tahun              : September, 2019

Tebal               : 168 hlm

Harga              :    -        (sorry I tak tahu price book ni lah, sebab saye dapat ni, free gift dari cekgu tu)…. Hemm… dah sok melayu pulak lagi ni kawan..… udah dong wan, serius donk.

 

***
ok siap, ni serius ni kali ini… J


***


Buku Penghasilan Jutaan Dari Menulis (PJDM) ini adalah buku yang terlahir dari penulis kawakan yang telah melanglang buana belasan tahun berkutat di dunia penerbitan indie, dalam waktu terhitung singkat, Bang Ma’mun Affany dapat menjual ratusan novelnya dengan sangat mudah, hingga tiba pada momentum terbaik salah satu karyanya ditayangkan dilayar lebar ibu pertiwi, sungguh sebuah prestasi yang mudah-mudahan dapat ditiru generasi penerus ini. 


Buku bersampulkan pensil yang memiliki dollar dan pounterling ini, memiliki daftar isi yang merupakan daging semua, cocok bagi mereka yang lapar, empuk bagi mereka yang mencari-cari inpirasi, terkhusus bagi penulis pemula yang mandek menulis, karena tidak tahu akhir tujuan dari tulisannya, berhenti karena tidak tahu arah sebenarnya dari pelayaran tulisan tinta di dunia kepenulisannya. Di sini bang Ma’mun mengulasnya dalam 10 Bab, di mana masing-masing babnya memiliki sub judul yang syarat penuh keakraban dalam dunia pembaca. Terasa bukan penulis yang menulis, tapi adalah pembaca yang tiba-tiba terilhami untuk menulis.


Berikut rangkuman singkat yang Aku sarikan dari sekian sub judul yang semuanya sangat-sangat bagus dikonsumsi tanpa sisa. Secara singkat dan sederhana berikut 10 bab beserta beberapa sub judul yang aku angkat dalam tulisan ini. 


Bab. 1. Mudahnya Menulis. (h. 1) 

    Sub: Mengawali Menulis (h. 2)

·      Ternyata Memulai menulis yang paling baik adalah dengan membaca sebanyak-banyaknya, sesuai tujuan kita. Jika ingin menulis novel yang dibaca jangan buku-buku ilmiah tapi novel. Jika ingin melahirkan buku motivasi, maka bacalah buku-buku motivasi. Sebab pada intinya menulis adalah manifestasi dari apa yang dibaca, disamping itu juga sebagai wadah menyampaikan pesan tulus penulis.


Sub: Tulislah Yang Ada Di Dekat Kita. (h. 13)

·      Menulis yang paling mudah justru pada sesuatu yang memang sangat dekat dengan kehidupan kita. Alasannya, kita benar-benar tahu dan tidak perlu memeras imaginasi untuk membuat cerita, kita hanya butuh merangkai setiap episode yang pernah kita rasakan.

·   Bukankah hidup selalu becermin dari kehidupan orang lain, atau sejarah orang lain untuk dicontoh?


Sub: Jangan Salah Jenis Tulisan. (h. 18)

·    Fiksi basisnya lebih banyak imaginative. Meskipun ada unsur kenyataan, namun ada sisi imaginasinya.

·      Menulis fiksi mengedepankan rasa. Indah dalam berbahasa, dan menghasilkan tulisan yang enak dibaca.

·      Ketika kita menulis fiksi, bukan berarti sama sekali tidak akan bisa menulis opini. Tapi dalami terlebih dahulu satu genre sehingga benar-benar tahu bahwa menulis adalah persoalan rasa dan menyampaikan ide.

·      Kuncinya ada pada bahan bacaan awal yang menjadi nutrisi. Ingin menulis fiksi harus banyak membaca novel. Ingin menulis non fiksi, juga harus banyak membaca non fiksi. Teorinya, ada yang kita tulis sebenarnya hanyalah pantulan dari apa yang dibaca dibumbui sedikit pemikiran kita. Oleh sebab itu menulis juga seberapa kuat kita mampu membaca sebagai asupan wajib bagi para penulis.


Sub: Kesabaran Bukan Kecepatan. (h. 21)

·    Dalam beberapa hal menulis digunakan sebagai terapi kesabaran. Untuk menulis seratus halaman bisa membutuhkan seratus hari. Setiap hari menulis satu halaman, satu halaman, dan satu halaman. Istiqomah dalam menulis akan melatih jiwa sabar

·      Maka yang paling penting dalam menekuni dunia tulis-menulis, adalah adanya passion, sama seperti memperdalami seni-seni yang lainnya.

·      Menulis adalah panggilan jiwa. Filosofinya seperti mengumpulkan cahaya matahari oleh kaca pembesar. Cahaya yang tadinya menyebar dikumpulkan menjadi satu, hasilnya adalah mampu membakar kertas atau daun kering. Begitu juga ketika seseorang sudah terpanggil jiwanya. Gairah dan motivasi terkumpul menjadi energi besar yang menggerakkan untuk terus menulis.


 

Bab. 2. Kendala Menulis. (h. 23)

Sub: Menulis Di Waktu Sibuk. (h. 30)

·      Di dunia ini siapa yang tidak sibuk? Benar. Rasanya semua memiliki pekerjaannya masing-masing, namun ternyata menulis adalah persoalan bagaimana pintar meluangkan waktu dengan rutin walau sebentar.

·      Kuncinya, curilah waktu di mana orang lain belum mengambilnya. Contohnya seperti sebelum subuh. Maka polanya diatur menjadi membiasakan diri menulis sebelum subuh dan tidur lebih dini selepas Isya. Atau juga bisa mengatur waktu menulis satu jam selepas subuh, dan satu jam lagi sebelum tidur, bisa untuk membaca ataupun menulis.


Sub: Tantangan Besar Penulis. (h. 33)

·      Menulis lebih banyak lahir dari hobi yang terus memberikan bahan bakar abadi dan sulit untuk diberhentikan. Sehingga jika benar-benar menjiwai, tidak perlu banyak dukungan cukup dido’akan, anak itu akan melesat seperti pena yang menulis cerita tanpa pernah tahu di mana titiknya.


Sub: Jangan Memaksakan Terbit Lagi. (h. 35)

·      Tulisan hadir bukan sebagai pemuas nafsu penulis itu sendiri, namun untuk membahagiakan pembaca dan memberikan pesan kuat di dalamnya.

·      Menulis sifatnya adalah investasi, maka investasi itu harus ditanam dengan benih bagus agar terus tumbuh, besar, kuat, kokoh, kelak pada masanya juga akan berbuah sangat manis.

·      Jangan memaksakan diri menerbitkan karya tulis dengan kualitas di bawah standar, akibatnya nanti tidak banyak yang membaca, dan akhirnya menjalar kepada rasa putus asa penulisnya.

 

 



Bab. 3. Publikasi Tulisan. (h. 41)

Sub: Hutang Di Buku (h. 63)

· Menjelaskan ini bang Ma’mun Affany membaginya menjadi tiga bagian. Pertama paling tidak penulis memiliki modal untuk cetak tiga puluh persen. Kedua dari pre order. Jika tidak dapat tiga puluh persen, paling tidak dapat dua puluh persen dari porsi keseluruhan. Ketiga meminjam teman dengan porsi sepuluh persen hingga dua puluh persen. Dan Sebelum terakhir, jangan lupa melunasi hutang. Yang pertama harus diselesaikan adalah percetakan. Kedua teman kita. Sisanya sudah menjadi penghasilan yang kita investasikan dalam buku yang telah tercetak.

 

Read next (Resensi part 2) 

Click link here

Subscribe Us

Dalam Feed


*PENGALAMAN NYANTRI: Menikmati Setiap Detik Proses Kelak Menjadi Pengalaman Beresensi