Iklan Multipleks Baru

Wednesday, July 12, 2023

Pengalaman Nyantri Berkesan: Pencak Silat Santri Membuka Satu Event di Stadion Teladan Medan

Pencak Silat Santri Membuka Satu Event di Stadion Teladan Medan.

Pesantren memiliki banyak ekstrakulikuler, hampir semua santri tahu betul apa-apa saja ekstrakulikuler yang ada di dalamnya. Ada volley, tenis meja, bulu tangkis, sepak bola, bola basket, bola takraw, futsal dan bermacam olah raga lainnya. Selain itu juga ada ekstrakulikuler seni. Di antaranya: Seni pencak silat, henai, 'handycraft' (kerajinan tangan), kaligrafi dan seni-seni yang lainnya pula.

 

Dalam catatan ini ingin bercerita pengalaman santri yang berkesan saat menerima undangan untuk bisa tampil dalam pembukaan suatu event di Stadion  Teladan Medan. 

 

Anggota silat yang ikut serta dalam event tersebut berkisar kurang lebih 100 orang. Dengan menampilkan seni jurus, seni lompat harimau, seni lompat api, pertunjukan semburan api, seni toya, seni pedang dan juga seni bela diri yang diprakekkan antar pesilat, dan terakhir pertujukan seni pecah riol, kramik dan bata. 

 

Sebelum acara berlangsung kamipun pulang-pergi (Pesantren - Stadion Teladan). Guna melaksanakan gladi kotor dan gladi bersih. Bergerak dari jam setengah 2 siang, sampai stadion teladan medan setengah 3 tiga siang. Langsung turun ke lapangan untuk cek lokasi, dan menguasai lapangan penampilan, sambil masing-masing mengingat posisi tempat berdiri, pada satu jurus, dan tempat kuda-kuda sejajar, pada musik ke sekian, serta berakhir dalam posisi seperti apa di bagian lapangan yang luas tersebut. Persiapannya tidak lama, berkisar 2 (dua) jam saja.  Tapi rutin dilakukan 3 hari berturut-turut.

 

Walaupun penampilannya hanya beberapa menit saja, namun persiapan untuk itu telah dipersiapkan sekitar 2 minggu lebih, di mana dalam prosesnya ada saja yang dimarahi karena kesalahan, dihukum karena melanggar disiplin latihan, pada intinya digembleng secara serius demi pertunjukan yang maksimal. Begitulah setiap kali latihan, hingga dinyatakan siap untuk dibawa tampil dalam suatu event pertunjukan.

 

 

Seleksi Santri Peserta Silat yang Boleh Ikut Pertunjukan.

 

Peserta silat itu banyak, pada saat hingga kurang lebih 300-an peserta. Maka tidak bingung jika ingin mempersiapkan santri terpilih sebagai peserta silat jika hanya 100 orang, tergolong permintaan yang mudah direalisasikan dari segi jumlah, tapi dari segi penampilan, tetap harus dipersiapkan matang-matang dan serius.

 

Biasanya jika ada undangan seperti ini, grub pencak silat akan mendapatkan pengumuman itu dari pelatih silatnya,  sehingga mulai diumumkannya hal tersebut, maka mulailah proses seleksi diadakan secara intens, untuk mencari bibit unggul biasanya seleksi pertama dilihat dari absensi kehadiran peserta pada saat latihan.

 

Bagi santri yang konsisten datang Latihan tanpa bolong, tepat setelah sosialisasi undangan penampilan tersebut. Santri semakin semangat untuk latihan, tantangannya, sekali saja santri absent dalam latihan maka akan dicoret dalam seleksi peserta terpilih untuk penampilan membawa nama baik pencak silat pesantren. 

 

 

Pemanasan Anggota Tubuh Secara Menyeluruh. 

 

Hal ini dilakukan menghindari dari cidera yang terjadi selama proses latihan berlangsung, karena jika tidak, macamlah keadaan yang akan ditemukan di lapangan, biasanya akan timbul kendala akibat otot-otot terkejut, jika nekat langsung masuk sesi latihan tanpa pemanasan.

 

Pemanasan ini biasanya bermula dari merenggangkan otot leher, memutar-mutarkan kepala. Kemudian otot bahu, dengan gerakan bahu maju 8 kali dan mundur 8 kali, gerakan pinggang dan badan ke kanan dan ke kiri, peremajaan otot kaki, dengan mengangkat satu kaki, melipatnya ke depan, ke samping, ke belakang dan terakhir menendangkannya ke depan, begitu juga dengan kaki sebelah kiri. 

 

Setelah pemanasan anggota tubuh usai, barulah mulai dengan pemanasan seluruh anggota tubuh dengan lari di tempat, awalnya pelan, lama-lama kencang, dan kemudian dipercepat lalu melambat dan berhenti. 

 

Setelah itu, barulah lari mengelilingi lapangan. Awalnya lari kecil ringan, setelah ada 2 putaran, baru kecepatan lari ditambah dari yang pertama, begitu selanjutnya hingga santri yang latihan saling berkejaran mengikuti aba-aba pelatih.  Setelah terlihat capek, baru disuruh berhenti dan mengistirahatkan diri sejenak, sambil dipanggil satu persatu untuk ‘sprint’ (lari cepat), diadu perlima orang. Hal ini bertujuan melihat seberapa kegesitan, kelihaian dan kelincahan santri yang terpilih dalam setiap pergerakan.

 


Latihan Dengan Tambahan Bobot Kesulitan Setiap Setelah 3 Hari.


Dalam mempelajari jurus misalnya, bukan serta merta langsung diberikan gerakan jurus dan kemudian selesai. Akan tetapi dipastikan dulu gerakan awal itu cukup benar. Dari mulai posisi kuda-kuda silat, kuda-kuda sejajar, pukulan, tendangan, dan gerakan lainnya. Dipastikan semua gerakannya proporsional, sesuai dengan porsi latihan yang diharapkan, barulah kemudian memasuki sesi jurus yang perlahan diajarkan gerakan demi gerakan. Dengan penyampaian gerakan perpotong dan dipastikan setiap gerakannya ber'power' (bertenaga) dan presisi.

 

Setelah usai, barulah seluruh santri peserta silat diberikan jeda waktu sesaat untuk  meluruskan kaki, sambil mendengarkan arahan, nasehat dan kata-kata motivasi dari pelatihnya. Begitu lah setiap kali latihan demi dilalui demi sebuah penampilan yang hanya beberapa menit saja.

 

 

Motivasi Kekuatan Mental.

 

Dalam silat tidak hanya fisik yang dikuatkan, mental juga dikuatkan, bahkan itu lebih penting. Sebab keberanian santri dalam dunia silat modal pertama yang harus dimilikinya. Karena biasanya jika ada dalam satu dari anggota silat yang rusak, akan tampak jelas kurangnya dari sisi penampilan, dan jika dilihat dari podium akan lebih tampak lagi kejelekan gerakannya.


Sebab seringkali ditemukan beberapa fakta lapangan, ada dari peserta yang demam lapangan, ketika latihan oke, percaya diri dan berani, namun ketika tampil pada hari "H" acara, dengan ditonton banyak orang di tribun, tiba-tiba  mendadak  kurang keberaniannya, timbul rasa grogi, kikuk, dan menyebabkan lupa gerakan, dan tidak fokus, hal inilah yang diwanti-wanti sedari awal untuk menguatkan mental santri saat penampilan tiba. Maka dari itu nutrisi mental juga dipandang sangat perlu, untuk disuntikkan selama proses latihan berlangsung. Terkhusus pada sesi akhir  untuk meluruskan kaki sebelum agenda latihan ditutup oleh pelatih.

 

0 comments :

Post a Comment

Terima kasih telah mengunjungi dan berkomentar bijak di situs ini.

Dalam Feed

Dalam Artikel Baru

Display


*PENGALAMAN NYANTRI: Menikmati Setiap Detik Proses Kelak Menjadi Pengalaman Beresensi